Peristiwa Daerah

Pendeta MA GKJW Bisa Tegas ala Militer Saat Jadi Petugas Upacara HUT RI

Sabtu, 17 Agustus 2024 - 08:24 | 147.15k
Suasana upacara bendera peringatan HUT ke 79 Kemerdekaan RI di halaman. (FOTO A: Widodo Irianto/TIMES Indonesia)
Suasana upacara bendera peringatan HUT ke 79 Kemerdekaan RI di halaman. (FOTO A: Widodo Irianto/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Upacara bendera memang biasa, akan menjadi tidak biasa bila para pelakunya adalah para pendeta, dan itu terjadi sungguhan di halaman kompleks Majelis Agung Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW), Sabtu (17/8/2024) pagi.

Ini tahun kedua bagi para pendeta yang menjalani sebagai petugas di tata upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI.

Advertisement

Kali ini tata upacara menjadi semakin sempurna karena lebih banyak unsur masyarakat yang dilibatkan. Tampak hadir dalam upacara ini Waketum GM FPPI, Ir Agoes Soerjanto dan sejumlah undangan lainnya.

Natael-Hermawan.jpgInspektur Upacara, Pdt Natael Hermawan saat membacakan sambutan Wali Kota Malang.(FOTO B: Widodo Irianto/TIMES Indonesia)

Sebuah kolaborasi yang luar biasa antara Kodim 0833/Kota Malang dengan Majelis Agung Gereja Kristen Jawi Wetan.

Kegiatan ini dalam rangka memperingati HUT ke 79 Kemerdekaan RI, Majelis Agung Gereja Jawi Wetan yang tak mau mengisinya dengan kegiatan begitu-begitu saja.

Jumat tadi malam, para pendeta itu juga menggelar "Malam Barikan dan Refleksi" Kemerdekaan, menandai malam pitulasan dengan tema Pesona Nusantara  Bersatu Terajut Dalam Keharmonisan Budaya di Pendopo Atas Kantor Majelis Agung GKJW.

Barikan tadi malam MA GKJW bekerja sama dengan Komunitas Gerakan Gusdurian Muda (GARUDA) Kota Malang.

Acara itu diikuti oleh segenap pendeta dan karyawan beserta keluarga, perwakilan warga di sekitaran Kantor Majelis Agung, perwakilan dari GKI, tokoh lintas agama dari Islam, Hindu, Kristen dan Aliran Kepercayaan serta masyarakat, Komunitas Berbasis Mahasiswa (KBM) Malang serta beberapa personil anggota TNI dari Koramil Sukun. Acara itu berlangsung penuh khidmat dan penghayatan.

Pagi tadi, cerminan cinta tanah air kepada bangsa dan negara serta sebagai bentuk rasa nasionalisme, semangat bela negara serta menggalang rasa persatuan dan kesatuan, para pendeta di MA GKJW  melanjutkannya dengan khidmat Upacara Bendera memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan RI.

Upacara ini akan bisa menjadi sejarah bagi MA GKJW karena untuk kali pertama para pendeta dan calon pendeta terlibat langsung sebagai petugas dan pelaku upacara.

Para pendeta yang menjadi petugas upacara itu dilatih oleh anggota Koramil Sukun selama satu minggu saja.

Hasilnya, sikap dan kemampuan mereka terbukti tegas.

Mulai dari Inspektur Upacara beserta ajudannya, komandan upacara, pembaca teks UUD 1945, pembaca teks Pancasila dan lainnya. Semuanya pendeta.

Inilah para Petugas Upacara Peringatan Ke-79 Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2024 MA GKJW itu.

Inspektur Upacaranya adalah Ketua Pelayan Harian Majelis Agung GKJW,  Pdt. Natael Hermawan Prianto.

Perwira upacara adalah Pdt. Agung Siswanto yang sehari-harinya adalah Sekretaris Umum Pelayan Harian Majelis  Agung GKJW.

Komandan upacara, Pdt. Yosep Endro Prasetyo jabatan sehari-hari Humas Pelayan Harian Majelis Agung GKJW

Sedangkan Ajudan Irup adalah (Vikar) Akta Putri Kris Prahayu.

Vikar adalah sarjana Teologi yang sedang menjalani pendidikan lagi untuk memperoleh status Pendeta. Mereka akan menjalani pendidikan untuk menjadi pendeta selama dua tahun.

Jika selama dua tahun itu mereka masih tidak berhasil maka akan ditambah waktu satu tahun lagi.

Pengibar bendera terdiri dari  (Vikar) Maria Ardatina, (Vikar) Innov Karenhapukh dan (Vikar) Yefta Bagus Nugroho.

Soal vikar di MA GKJW yang dilibatkan dalam tata upacara ini sendiri dinilai sangat luar biasa. "Mereka kaki didik hanya selama tiga hari," kata Danramil 04/Sukun Kodim 0833 Malang, Kapten (Arm) Hari Supratikno.

"Senin mereka mulai kami gembleng hingga hari Rabu. Hari Kamis sudah gladi," tambah Hadi Supratikno.

Bertindak sebagai Pembaca Pembukaan UUD 45 adalah Pdt. Widi Nugroho yang kesehariannya adalah Wakil Sekretaris Umum Pelayan Harian Majelis Agung GKJW.

Sedangkan  Pdt. Ardi Rahardianto yang kesehariannya adalah Sekretaris Bidang Teologia Pelayan Harian Majelis Agung GKJW, bertindak sebagai Pembaca Doa

Suasana semakin khidmat karena diiringi oleh Paduan Suara dari GKJW Jemaat Tunjungsekar dengan lagu-lagu perjuangan diantaranya Indonesia Raya dan Mengheningkan Cipta.

Di luar membawakan lagu wajib upacara, mereka juga membawakan lagu Maju Tak Gentar, Hari Kemerdekaan, Rek Ayo Rek dan Kidung Jemaat.

Upacara 17 Agustus 2024 yang dilaksanakan MA Gereja Kristen Jawi Wetan  kali ini juga benar-benar bergaya militer. Mereka ternyata bisa melaksanakannya meski ditengah kesibukan mereka sebagai pelayan umat.

Sejak pagi hari mulai pukul 06.30, mereka telah siap dengan dengan setelan busana nasional, busana dari berbagai daerah di Indonesia.

Peserta upacara bukan hanya dari kalangan pendeta di MA GKJW, tapi juga mengundangsas unsur-unsur kelompok masyarakat, FKPPI, dan TNI. Dalam kesempatan tersebut, Inspektur upacara membacakan sambutan Wali Kota Malang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES