Peristiwa Daerah

328 Korban Gempa Cianjur Meninggal, Tim SAR Cari 12 yang Hilang

Rabu, 30 November 2022 - 17:58 | 41.32k
Pencarian terhadap korban pasca gempa Cianjur memasuki hari ke-10, Rabu (30/11/2022). (Foto: Basarnas for TIMES Indonesia)
Pencarian terhadap korban pasca gempa Cianjur memasuki hari ke-10, Rabu (30/11/2022). (Foto: Basarnas for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Pencarian terhadap korban pasca gempa Cianjur memasuki hari ke-10, dengan 13 korban yang masih dalam pencarian. Sebelumnya Tim SAR Gabungan menerima laporan delapan orang hilang pasca gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, khususnya di Kecamatan Cugenang.

Hari ini tim SAR Gabungan kembali melanjutkan pencarian dengan tetap membagi menjadi 3 worksite. Worksite 1 Warung Sate Shinta, dengan 104 personil, 2 search dog dan 4 personil life detector. Worksite 2 di Desa Cijedil RT 03/01 di Kecamatan Cugenang, dengan 465 personil, 9 search dog dan 4 personil life detector. Worksite 3 di Kp. Cicadas dengan 120 personil, 4 search dog dan 4 personil life detector.

“Hasilnya, pada pukul 15.40 WIB, Tim SAR Gabungan menemukan satu jenazah berjenis kelamin laki laki dewasa di Worksite 3 Kampung Cicadas Desa Cigendil,” kata Kepala Kantor SAR Bandung/Kepala Basarnas Jabar, Jumaril dalam konferensi pers di Pendopo Bupati Cianjur, Rabu (30/11/2022).

Jumaril menjelaskan, dengan ditambahnya waktu pencarian selama tujuh hari, ternyata masih banyak korban yang ditemukan, maka waktu pencarian ditambah lagi tiga hari.

“Dengan ditemukannya satu jenazah lagi, artinya masih 12 korban yang dicari. Nanti kita evaluasi lagi apakah masih diperlukan penambahan waktu pencarian,” jelasnya.

Korban-Gempa-Cianjur-2.jpg

Sebelumnya berdasar hasil perhitungan korban dalam pencarian tersisa 5 orang dari 9 orang korban dalam pencarian. Namun Posko Utama Basarnas Kembali menerima laporan delapan orang yang masih hilang, sehingga jumlah total korban dalam pencarian yaitu 13 orang.

Hingga hari ini status korban gempa Cianjur berdasar data Posko Utama Basarnas tercatat 328 orang meninggal dunia, luka-luka 663 orang, mengungsi 108.720 orang. Sementara Tim SAR gabungan terdiri dari 648 personil termasuk TNI-Polri dan relawan, dibantu 15 K-9.

Berantas Hoaks Gempa Cianjur

Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat tak hanya menangani dampak gempa bumi Cianjur yang sedang berlangsung dengan memenuhi kebutuhan pengungsi dan melakukan rehabilitasi serta rekonstruksi.

Penanganan juga dilakukan mengklarifikasi puluhan hoaks atau informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan yang dapat memperkeruh upaya penanganan yang sedang dilakukan oleh pemda.

Jabar Saber Hoaks (JSH), unit khusus penanganan isu informasi bohong di lingkup Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jabar dalam sepekan terakhir telah menerima 59 aduan hoaks terkait gempa Cianjur dengan jumlah 23 kasus hoaks yang telah diklarifikasi. Hasil klarifikasi telah dipublikasikan di akun Instagram JSH.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jabar Ika Mardiah menuturkan, dari segi jumlah, dalam sepekan muncul 23 hoaks itu terbilang banyak.

"Rata-rata dalam sebulan JSH menerima 40-an kasus hoaks yang diklarifikasi. Namun ketika gempa Cianjur, JSH menerima 23 kasus hoaks dalam sepekan sejak tanggal 21 November2022 sampai hari ini," kata Ika, Rabu (30/11/2022).

Ika memerinci, kasus-kasus yang diklasifikasikan kebanyakan soal kejadian saat gempa Cianjur dan dampak dari bencana alam tersebut.

Salah satu contohnya adalah video detik-detik longsor gempa Cianjur, yang faktanya adalah video longsor di Palopo, Sulawesi Selatan pada 26 Juni 2020.

Hoaks lainnya, laporan video pergerakan tanah setelah gempa di Cianjur yang menyeret rumah dan bangunan beredar di media sosial TikTok.

Video pergeseran tanah tersebut diklaim terjadi pasca gempa bumi tektonik mengguncang Kabupaten Cianjur bermagnitudo 5,6 pada 21 November 2022.

Tim JSH melakukan pengecekan, di antaranya mengutip dari Merdeka.com yang melakukan penelusuran menggunakan Google Image.

Hasilnya, rekaman tersebut bukan diambil pasca gempa bumi Cianjur, melainkan likuefaksi tanah di Kompleks Perumahan Petobo, Sulawesi Tengah akibat gempa Palu 2018 silam.

Video identik salah satunya diunggah akun YouTube KompasTV berjudul "Begini Citra Satelit Likuefaksi Tanah di Petobo" pada 6 Oktober 2018.

Dijelaskan usai gempa yang mengguncang Palu dan Donggala terjadi fenomena likuefaksi tanah di Kompleks Perumahan Petobo, jadi bukan merupakan bagian dari gempa Cianjur(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES