Peristiwa Daerah 1 Abad NU

Haul ke-13 Gus Dur di Kabupaten Malang, Yenny Wahid Tekankan Pentingnya Toleransi 

Minggu, 05 Februari 2023 - 18:43 | 98.99k
Bupati Malang Sanusi bersama Yenny Wahid saat Haul Gus Dur. (FOTO: Prokopim Kabupaten Malang)
Bupati Malang Sanusi bersama Yenny Wahid saat Haul Gus Dur. (FOTO: Prokopim Kabupaten Malang)
FOKUS

1 Abad NU

TIMESINDONESIA, MALANG – DPC Barikade Gus Dur Kabupaten Malang menggelar Haul ke-13 Gus Dur, Minggu, (5/2/2023). Kegiatan yang digelar di Pendapa Kabupaten Malang ini dihadiri Pembina Barikade Gus Dur, Yenny Wahid.

Hadir pada Haul ke 13 Gus Dur di Kabupaten Malang, Bupati Malang Sanusi dan Wabup Malang Didik Gatot Subroto. Para ulama dan sejumlah tokoh lintas agama, serta seluruh Banom dan Lembaga Nahdlatul Ulama di Kabupaten Malang juga menghadiri acara ini.

Tampak pula hadir Ketua DPRD Kabupaten Malang Darmadi, Ketua PCNU kabupaten Malang, KH Hamim Kholili beserta para pengasuh pondok pesantren di Kabupaten Malang.

Sanusi-7.jpgBupati Malang Sanusi ketika sambutan pada Haul Gus Dur yang dihadiri Yenny Wahid. (FOTO: Prokopim Kabupaten Malang).

Dikutip melalui situs Pemkab Malang, Bupati Malang Sanusi menyambut baik atas diselenggarakan Haul Gus Dur ke 13 di Kabupaten Malang tersebut.

"Kegiatan Haul Gus Dur ini baru pertama kali dilaksanakan di Pendopo Agung. Semoga Kabupaten menjadi semakin barokah dan Makmur (Maju, Agamis, Kreatif, Unggul dan Responsif)," ujar Bupati Malang Sanusi.

Lebih lanjut dia juga menyambut baik atas kedatangan Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid yang merupakan putri Gus Dur. Terlebih Yenny Wahid juga merupakan Pembina Barikade Gus Dur.

"Sudah lama tidak bertemu, putri dari Gus Dur yang meneruskan perjuangan Gus Dur. Kemana-mana menebarkan kedamaian di antara umat manusia," jelasnya.

Sementara itu, Yeni Wahid menyampaikan pentingnya hidup toleransi di tengah masyarakat dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika. Dikatakanya, toleransi dapat juga dimaknai saling mengenal satu sama lain dan menyebarkan kebaikan.

''Itu yang diperjuangkan Gus Dur. Indonesia sekarang ini semakin terkenal justru karena toleransi. Orang dari seluruh penjuru dunia datang ke Indonesia untuk belajar toleransi," sebutnya.

Disebutkannya, arti kebhinekaan adalah meski berbeda-beda namun bisa saling menerima karena muaranya adalah bertujuan mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa. Dengan kata lain, selama semuanya memiliki tujuan membuat kebaikan di masyarakat dan saling menghormati.

"Di tahun 1928, kita sudah berikrar dengan Sumpah Pemuda. Di tahun 1945, para pendiri kemerdekaan bangsa ini menjadikan Pancasila sebagai Dasar Negara dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika karena memang bangsa ini memiliki keanekaragaman suku dan budaya," terangnya.

Menurutnya, Apa yang diperjuangkan oleh Gus Dur soal perdamaian dan toleransi supaya seluruh lapisan masyarakat yang ada di negeri ini tidak terjadi konflik.

"Karena ketika kita konflik, semisal kampungnya konflik, warungnya tutup semua. Kalau keluarganya konflik, anak-anaknya stress. Apalagi kalau kabupaten yang konflik, ekonomi berhenti dan kesejahteraan turun. Makanya menjaga kebersamaan dan toleransi itu penting," bebernya.

Sebagai informasi, Haul ke-13 Gus Dur yang diadakan di Kabupaten Malang dengan menghadirkan Yenny Wahid ini sekaligus juga memperingati 100 hari Tragedi Kanjuruhan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES