Peristiwa Daerah

Kampung Si Besut, Simbol Gerakan Hijau dari Akar Rumput yang Bikin Bangga Jombang

Jumat, 20 Juni 2025 - 18:22 | 11.79k
Ketua TP PKK Kabupaten Jombang, Yuliati Nugrahani bersama wakilnya saat melihat produk ecobrick dari sampah di Kampung Si Besuk, Kaliwungu, Jombang, Jumat (20/6/2025). (Foto: Rohmadi/TIMES Indonesia)
Ketua TP PKK Kabupaten Jombang, Yuliati Nugrahani bersama wakilnya saat melihat produk ecobrick dari sampah di Kampung Si Besuk, Kaliwungu, Jombang, Jumat (20/6/2025). (Foto: Rohmadi/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Di tengah tantangan isu lingkungan yang kian kompleks, sebuah kampung di Desa Kaliwungu justru bersinar sebagai teladan perubahan. Kampung Si Besut, akronim dari Bersih, Sehat, dan Tertata, berhasil mencuri perhatian Ketua TP PKK Kabupaten Jombang, Yuliati Nugrahani, yang datang langsung untuk menyaksikan geliat masyarakat dalam menciptakan lingkungan hidup yang lestari dan produktif.

Dalam kunjungannya, Jumat (20/6/2025), Yuliati tak dapat menyembunyikan rasa bangga dan harunya saat menyapa warga. Baginya, semangat gotong royong dan kemandirian warga Si Besut adalah bukti bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil, dari rumah, dari gang sempit, dari satu RT yang sadar dan bergerak bersama.

Advertisement

“Saya terharu. Di sini saya melihat lingkungan bersih bukan hanya karena disapu, tapi karena ada hati yang bersih. Panjenengan semua bukan hanya kerja, tapi menyatu dalam niat dan cinta terhadap lingkungan,” ujar Yuliati dalam sambutannya yang disambut tepuk tangan hangat warga.

Hal yang paling mengejutkan, kata Yuliati, adalah saat warga menolak bantuan konsumtif. Alih-alih meminta dana atau barang jadi, mereka justru mengusulkan mesin pencacah plastik untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah rumah tangga.

“Ini luar biasa. Panjenengan minta kail, bukan ikan. Artinya, yang diminta adalah alat untuk mandiri, bukan ketergantungan. Ini semangat perubahan yang langka,” ungkapnya kagum.

Sunarto, Ketua RT 07/RW 03, menyebut keberadaan mesin pencacah plastik menjadi kunci penting dalam mendorong warga memilah dan mengolah sampahnya sendiri. Hasilnya, tak ada lagi tumpukan sampah sembarangan di kampung mereka.

“Sekarang, warga justru berlomba-lomba mengumpulkan sampah plastik. Karena mereka tahu, dari sampah bisa jadi berkah,” ucapnya optimistis.

Yuliati dan rombongan yang didampingi Santi, Ketua Pokja IV TP PKK Kaliwungu, menyusuri gang-gang kampung untuk melihat langsung aktivitas warga. Mulai dari bank sampah, produksi eco brick, kebun toga, hingga posyandudengan layanan gizi dan pameran makanan sehat hasil olahan ibu-ibu PKK.

Tak hanya itu, kreativitas warga juga melahirkan kerajinan tangan bernilai jual dari bahan bekas: keset dari plastik, tas belanja dari tutup botol, tudung saji, bunga hias, hingga taplak meja unik yang diminati banyak orang.

“Yang membanggakan, semua ini muncul dari inisiatif warga. Kami dari PKK hanya memfasilitasi. Selebihnya adalah hasil kerja keras dan cinta warga pada kampungnya sendiri,” kata Santi.

Kampung Si Besut menjadi bukti nyata bahwa gerakan lingkungan hidup tak harus menunggu program besar atau anggaran tinggi. Cukup dengan niat tulus, edukasi berkelanjutan, dan kerja bersama, sebuah kampung bisa menjadi oase hijau dan sumber inspirasi bagi desa-desa lain di Jombang.

PKK Jombang bersama pemerintah daerah pun siap mendukung gerakan ini agar terus berkembang dan menjadi model pemberdayaan berbasis komunitas menuju masa depan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES