Peristiwa Daerah

Mantan Napiter YLP Berkomitmen Wujudkan Pemilu 2019 Aman dan Damai

Senin, 01 April 2019 - 17:41 | 53.30k
Deklarasi Indonesia Damai yang dilakukan oleh Para mantan Napiter, di sekretariat YLP, Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Lamongan Senin (1/4/2019). (FOTO: MFA Rohmatillah/ TIMES Indonesia)
Deklarasi Indonesia Damai yang dilakukan oleh Para mantan Napiter, di sekretariat YLP, Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Lamongan Senin (1/4/2019). (FOTO: MFA Rohmatillah/ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Para mantan Narapidana Teroris (Napiter) yang tergabung dalam Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) berkomitmen menjaga kondisi Pemilu 2019 tetap aman dan damai.

Komitmen mantan Napiter tersebut dituangkan dalam Deklarasi Indonesia Damai, di sekretariat YLP, Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Lamongan, Senin (1/4/2019).

Advertisement

Ketua Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP), Ali Fauzi mengatakan, para mantan Napiter yang dulunya anti terhadap pemerintah dan tidak pernah ikut andil selama Pemilu kini merubah pola pikirnya dengan mulai ikut menyukseskan Pemilu 2019.

"Deklarasi ini bertujuan untuk merubah pola pikir dan ingin ikut andil dalam Pemilu 2019 tanpa memaksakan pilihan," kata Ali Fauzi usai deklarasi.

Menurut Ali Fauzi, pihaknya memang tidak membatasi para mantan napiter ini untuk menggunakan hak politiknya. Ali mengaku, ia membebaskan para mantan Napiter yang tergabung dalam YLP untuk memilih sesuai dengan hati nurani mereka.

"Yang terpenting adalah, mereka mau menggunakan hak pilihnya untuk Pemilu kali ini," ujarnya.

Sementara terkait potensi ancaman teror menjelang Pemilu, Ali Fauzi mengatakan kalau ancaman tetap selalu ada, sehingga untuk menjaga keamanan dan ketertiban ini bukan hanya menjadi tugas polisi dan TNI, tapi masyarakat juga harus ikut andil untuk menjaga keamanan agar tetap kondusif.

"Tugas kita bersama untuk menjaga suasana agar tetap kondusif baik menjelang maupun pasca Pemilu," terangnya.

Sementara, Kanit 3.1 Dit Kamneg Baintelkam Polri, AKBP Syuhaimi kepada wartawan menuturkan, berdasarkan data yang ada, saat ini ada sekitar 600 lebih napiter sudah selesai menjalani hukuman dan kembali ke masyarakat, namun ada lebih dari 60 orang yang kembali melakukan aksinya.

"Harapan kita, tentu hal semacam ini tidak terulang lagi. Dan cara-cara preventif seperti ini saya rasa lebih efektif," kata Syuhaimi.

Ia menambahkan, pertemuan antara polisi dengan para mantan Napiter yang tergabung dalam YLP ini merupakan silahturahmi dan menyamakan persepsi seiring dengan situasi dan kondisi menjelang Pemilu. "Dengan pertemuan ini, kita harapkan kita bisa saling bersinergi, apalagi saat ini dalam rangka Pemilu 2019, kita harapkan supaya berjalan secara damai, kondusif, aman dan menyejukkan," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Lamongan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES