
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Nyepi merupakan perayaan tahun baru Saka yang dirayakan oleh umat beragama Hindu di Bali. Acara ini merupakan acara tahunan sekaligus menjadi sebuah hari besar keagamaan yang ditunggu-tunggu tak hanya oleh penduduk Bali namun juga wistawan domestik dan mencanegara.
Nyepi yang dalam bahasa Indonesia berarti sunyi atau senyap ini memang merupakan ritual yang sangat menarik. Pasalnya ada beberapa aturan tertentu yang tidak pernah dilakukan orang pada umumnya, hanya mereka masyarakat Hindu Bali saja yang melakukannya.
Advertisement
Nah, ada beberapa aturan yang disebut Catur Brata yang membuat keadaan Nyepi di Bali terasa lebih istimewa dari pada hari-hari biasa. Aturan ini biasanya berlaku 24 jam. Dari jam 6 pagi hingga jam 6 pagi keesokan harinya. Nah, aturan yang bagaimana? Yuk kita lihat daftarnya.
Amati Karya atau Tidak Boleh Bekerja
Saat Nyepi, anda tidak diperbolehkan beraktifitas seperti biasa, memasak, menyapu, mengepel, mencuci dan pekerjaan rumaha lainnya. Saat Nyepi bagi kaum WFH yang bekerja dari rumah pun tak boleh bekerja. Semua koneksi internet akan diputus. Begitu pula pekerja konstruksi, semua pekerjaan akan diliburkan saat Nyepi.
Amati Lelungan atau Tidak Boleh Bepergian
Dikala Nyepi tiba, masyarakat Bali tidak ada yang boleh keluar rumah. Mereka diwajibkan menetap di dalam rumah. Jalanan diamankan oleh para pecalang atau petugas keamanan setempat. Termasuk penyekatan jalan raya dan penonaktifan bandara selama 1 hari tersebut.
Amati Geni atau Tidak Menyalakan Api
Api yang dimaksudkan disini adalah lampu, sebagaimana kita ketahui dahulu sebelum ada listrik penduduk Indonesia menggunakan api sebagai bara lampu. Nah, penerangan inilah yang dilarang.
Penduduk hanya akan menggunakan senter bila diperlukan dan tinggal dalam kegelapan rumah. Begitu pula bagi wisatawan yang tinggal dihotel, mereka juga diwajibkan mematikan lampu saat Nyepi. Umumnya, pihak hotel sudah menyiapkan senter dimasing-masing kamar.
Amati Lelanguan atau Tidak Bersenang-senang
Hal ini termasuk tertawa terbahak-bahak, menyetel musik dengan keras, menyalakan televisi atau melaksanakan pesta. Bahkan saat Nyepi, umat agama Islam juga akan memelankan suara adzan yang biasanya di kumandangkan melalui spengeras suara sebagai wujud toleransi.
Nah pada hari ini pula anda juga tak diperbolehkan berfoto selfie. Baik petugas, pecalang atau warga semua harus mematuhi peraturan ini. Wisatawan pun perlu mengetahui aturan ini sebelum menghabiskan waktu Nyepi mereka di Bali.
Bagi mereka yang melanggar peraturan Nyepi baik berkeliaran atau nekat meyalakan lampu dan membuat kegaduhan maka akan dikenakan sanksi adat. Mereka akan diamankan oleh pecalang dan diminta melakukan pekerjaan sosial seperti bersih-bersih Pura Desa dan Bale Agung keesokan harinya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Khodijah Siti |
Publisher | : Sholihin Nur |