Peristiwa Nasional

Bertemu Pengelola Desa Wisata di Banyuwangi, Ini Pesan KSP dan Kemenparekraf RI

Kamis, 25 Mei 2023 - 10:11 | 99.45k
Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Handoko, saat memberi sambutan pada pertemuan pegiat Desa Wisata di Bangsring Underwater, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi. (Foto: Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)
Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Handoko, saat memberi sambutan pada pertemuan pegiat Desa Wisata di Bangsring Underwater, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi. (Foto: Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI), menggelar pertemuan dengan pengelola Desa Wisata dan pegiat sektor pariwisata di Bangsring Underwater, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (24/5/2023).

Tatap muka yang turut dihadiri Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Handoko, bukan hanya diikuti peserta dari Banyuwangi saja. Tapi juga berasal dari kabupaten tetangga, seperti Jember, Situbondo, Bondowoso dan Jembrana, Bali. Mulai dari kalangan pengelola Desa Wisata, Travel Agent dan pengelola Homestay. Termasuk perwakilan perusahaan travel online, Mister Aladin.

Pada momentum ini, baik Handoko, maupun Kemenparekraf, yang diwakili Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara, Dwi Marhen Yono, menyampaikan pesan tentang kiat memajukan sektor pariwisata daerah.

“Saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi bonus demografi, kondisi tersebut merupakan sebuah potensi besar dan harus dimanfaatkan untuk mendorong kemajuan sektor pariwisata,” ucap Handoko.

Dijelaskan, Bonus demografi adalah kondisi ketika populasi suatu negara didominasi oleh usia produktif. Kondisi tersebut memiliki dampak positif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Untuk itu dalam memajukan bangsa Indonesia melalui sektor pariwisata penting melibatkan generasi muda,” ungkapnya.

Dihadapan para pegiat sektor pariwisata, pria asli kelahiran Dusun Sugihwaras, Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore, menjabarkan tugas-tugas KSP. Yakni pada periode pertama Presiden Jokowi, KSP bertugas monitoring program-program strategis pemerintah dan selanjutnya melaporkan.

Kemudian, pada periode kedua, Presiden Jokowi menambah kewenangan KSP. Yang awalnya hanya melakukan monitoring dan laporan, ditambah kewenangan untuk melakukan eksekusi jika terdapat permasalahan dalam kinerja kementrian atau lembaga pemerintahan lainnya.

Dan guna membantu kelancaran program Kemenparekraf, pada momentum ini Handoko juga mendengarkan aspirasi para pegiat sektor pariwisata.

“Dengan semangat dan antusiasme para pegiat sektor pariwisata, saya optimis program Desa Wisata akan mampu menggeliatkan perekonomian masyarakat,” tandas Handoko.

Sementara itu, Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf, Dwi Marhen Yono menyampaikan kegiatan kali ini merupakan sosialisasi program BETI DEWI Naik Kelas atau Beli Kreatif Desa Wisata Naik Kelas. Untuk terus tumbuh dan berkembang, Desa Wisata diimbau untuk saling berkolaborasi. Khususnya dalam menelurkan program paket wisata yang mampu memancing minat wisatawan.

“Jangan ada kompetisi yang ada kolaborasi, dengan memanfaatkan kelebihan potensi masing-masing daerah,” katanya.

Menurutnya, dengan pelaku Desa Wisata semakin banyak melakukan kolaborasi, maka akan berimbas semakin banyak transaksi. Dan tentunya bakal berbuah pundi-pundi rejeki.

“Unuk mendorong terciptanya kolaborasi, kita kumpulkan dari 5 daerah, Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, Jember, dan Jembrana. Ini merupakan satu kawasan yang tidak bisa dipisahkan,” ungkap Mas Marhen, sapaan akrab Dwi Marhen.

Dijelaskan pula, untuk bisa naik kelas, Desa Wisata wajib memperhatikan 4 P. Yakni Product, Place, Price dan Promotion. Yakni, Place atau tempat harus di desa wisata. Dan Price atau harga wajib menyesuaikan pasar. Alias dilarang mematok harga seenaknya atau tinggi, meski pun pengunjung berasal dari luar daerah.

Promotion atau promosi harus masif atau terus dilakukan. Dan berkolaborasi dengan sesama Desa Wisata serta elemen sektor pariwisata lainnya. Dan sebagai penunjang promosi, disini Kemenparekraf turut menghadirkan perwakilan perusahaan travel online, Mister Aladin.

“Program BETI DEWI Naik Kelas ini untuk mendorong pencapaian target kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 8,5 juta dan wisatawan nusantara sebanyak 1,4 miliar ditahun 2023 ini,” cetus Dwi Marhen.

Dengan inovasi BETI DEWI Naik Kelas, diharapkan desa wisata bisa terus tumbuh dan berkembang. Mampu menggeliatkan perekonomian dan mensejahterakan masyarakat melalui bisnis bahagia, yakni sektor pariwisata. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES