Elektabilitas Prabowo Subianto Tetap Kokoh di Jatim Meski Ditinggal PKB-Cak Imin

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Surabaya Research Syndicate (SRS) kembali merilis hasil survei arah dukungan warga NU dan pemilih PKB di Jawa Timur terhadap Bacapres usai deklarasi Anies-Cak Imin di Surabaya. Hasilnya, Prabowo Subianto masih teratas.
Peneliti Senior SRS Edwin Abdul menyebutkan bahwa warga NU Jatim masih cenderung memilih Prabowo Subianto dibanding dengan Anies Baswedan.
Advertisement
"Mengingat Jatim merupakan basis terbesar warga NU, dan penentu kemenangan Pilpres sejak 2004, maka kami melakukan survei pilihan warga Nahdliyin Jatim. Hasilnya warga NU Jatim masih cenderung memilih Prabowo Subianto dibanding Anies," kata Edwin saat paparan survei, Jumat (15/9/2023).
Dalam survei SRS, diketahui sebanyak 41,4% responden yang mengaku warga Nahdliyin di Jatim memilih Prabowo Subianto.
Peneliti Senior SRS Edwin Abdul saat paparan hasil survei arah dukungan warga NU dan pemilih PKB di Jawa Timur terhadap Bacapres usai deklarasi Anies-Cak Imin di Surabaya, Jumat (15/9/2023). (FOTO: Dok. SRS)
Sementara 34,3 responden memilih Ganjar Pranowo. Hanya 13,6% responden memilih Anies Baswedan. Masih ada 10,7% responden warga Nahdliyin Jatim yang belum menentukan pilihan.
Edwin kemudian membeberkan survei terhadap pemilih PKB untuk dukungan capres di Pilpres 2024 pasca deklarasi Anies-Cak Imin. Hasilnya, pemilih PKB cenderung memilih Prabowo daripada Anies.
"Ada 38,4% pemilih PKB memilih Prabowo. Lalu 34,5% pemilih PKB justru memilih Ganjar. Hanya 18,8% pemilih PKB yang memilih Anies. 8,3% sisanya belum menentukan pilihan," tegasnya.
"Ini mengindikasikan bahwa deklarasi pasangan Anies-Cak Imin tidak mengubah secara signifikan konfigurasi elektabilitas bacapres di Jatim," tambahnya.
Edwin juga membeberkan survei SRS dalam pertanyaan top of mind. Di mana elektabilitas Prabowo di angka 26,1% mengungguli Ganjar Pranowo 22,6%, dan Anies Baswedan 14,2%.
Selain tiga nama tersebut, elektabilitasnya di bawah 10% yakni Mahfud MD, Ridwan Kamil, Erick Thohir, Agus Harimurti Yudhoyono, Sandiaga Uno, Khofifah Indar Parawansa, Puan Maharani, Moeldoko, Muhaimin Iskandar, hingga Airlangga Hartarto.
Kemudian dalam simulasi 10 nama, elektabilitas Prabowo kembali tertinggi yakni 33,7%. Lalu Ganjar 27,1%, Anies 14,3%. Nama-nama lain angkanya di bawah 10%.
Edwin lalu membeberkan dalam simulasi 3 nama bacapres, elektabilitas Prabowo semakin meningkat di angka 43,8%. Ganjar di angka 39,7%, dan Anies hanya 15,2%.
Hasil survei SRS terkait arah dukungan warga NU dan pemilih PKB di Jawa Timur terhadap Bacapres usai deklarasi Anies-Cak Imin di Surabaya, Jumat (15/9/2023). (FOTO: Dok. SRS)
Dalam simulasi head to head pun, Edwin menyebut Prabowo unggul atas Anies maupun Ganjar Pranowo di Jatim meski sudah ditinggal PKB.
"Saat head to head lawan Ganjar angka Prabowo 51,3%, Ganjar 45,2%. Saat dihead to headkan Prabowo dengan Anies, hasilnya Prabowo 56,8%, Anies 40,1%. Masing-masing ada undicided voters sebesar 3% lebih," jelasnya.
Ia membeberkan dua temuan SRS terkait elektabilitas Prabowo yang masih tinggi di Jatim pasca kepergian PKB dan Cak Imin.
"Warga NU di Jatim berdasarkan analisis SRS lebih menjadikan pilihan politik Gus Dur sebagai rujukan dalam memilih bacapres. Sebagaimana telah diberitakan di berbagai media, menurut Gus Dur tokoh nasional yang paling ikhlas mengurus rakyat adalah Prabowo Subianto," ujarnya.
"Gus Dur juga pernah menyatakan bahwa Prabowo akan menjadi Presiden Ri di saat usia senja. Faktor Gus Dur inilah yang membuat bagian terbesar warga NU dan pemilih PKB lebih memilih Prabowo daripada Anies Baswedan yang telah menggandeng Cak Imin," lanjutnya.
Selain itu, Edwin menyebut faktor Jokowi Effect turut mengatrol elektabilitas Prabowo.
"Karena Prabowo merupakan bacapres yang di mata publik paling mendapatkan endorsement dan approval dari Presiden Jokowi, maka para simpatisan dan relawan Jokowi cenderung menjatuhkan pilihannya pada Prabowo," jelasnya.
"Sebaliknya karena Anies memilih jalan berseberangan dengan Jokowi, bacapres yang didukung Nasdem dan PKB itu cenderung dijauhi oleh para pendukung Jokowi," tandasnya.
Survei SRS dilakukan pada 3-12 September 2023 di 38 kabupaten/kota Jawa Timur dengan jumlah responden sebanyak 1.000 orang.
Metode penarikan sample dilakukan dengan multistage random sampling dengan margin of error sebesar 3,1% dan tingkat kepercayaan 95%. Responden yang dipilih terdiri 50 persen laki-laki dan 50% perempuan dengan quality control secara random 20%. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara by phone. SRS adalah anggota ASOPI.
Sebagaimana diketahui, Surabaya Research Syndicate (SRS) merilis hasil survei arah dukungan warga NU dan pemilih PKB di Jawa Timur terhadap Bacapres pasca deklarasi Anies-Cak Imin.
Peneliti Senior SRS Edwin Abdul menyebutkan bahwa warga NU Jatim masih cenderung memilih Prabowo Subianto dibanding dengan Anies Baswedan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |