Gelar Malang Fashion Runway, Direktur Matos: Ajang Temukan Ide Trend Fashion

TIMESINDONESIA, MALANG – Malang Fashion Runway (MFR) 2019 yang digelar Malang Town Square atau Matos bertujuan untuk menemukan ide trend fashion yang kreatif dan inovatif.

Direktur Matos Fifi Trisjanti mengatakan, gelaran ini bertujuan salah satunya untuk memunculkan ide tentang trend fashion. 

Advertisement

"Dari sini kita dapat ide tentang trend fashion kekinian. Terutama trend fashion 2020 mendatang," katanya dalam sambutannya.

Fifi meminta untuk para designer supaya mengagumi produk-produk daerah. Ia mengajak masyarakat terutama milenial untuk bangga dengan karya anak bangsa. 

"Kita harus bangga dengan karya anak bangsa. Tentu tidak bisa dipungkiri untuk mengikuti pola menyesuaikan perkembangan zaman. Namun jangan sampai busana khas lokal yang Indonesia punya tidak dihilangkan," bebernya. 

Ia mengakui, untuk menggelar acara ini membutuhkan biaya yang cukup tinggi. 
Ia berterima kasih atas dukungan dari berbagai pihak baik sponsor maupun media partner. 

"Acara ini bisa berjalan karena support dari berbagai sponsor. Untuk mengadakan acara ini membutuhkan biaya yang cukup besar," ungkap Fifi. 

Malang Fashion Runway 2019 berolaborasi dengan Model Icon MFR yang dikemas dengan short story khusus yang sarat akan kekuatan karya individualitas dan improvisasi kaum Milenial, percaya diri dan penuh attitude, serta mampu menularkan semangat dan kebebasan untuk berekspresi. 

Sebanyak 40 designer dan 50 Top Model baik wanita dan pria dari berbagai daerah seperti Bali, Jakarta dan Surabaya bergabung dalam gelaran Malang Fashion Runway 2019. Matos menunjuk koreografer handal Agoeng Soedir Poetra sebagai pengarah fashion parade runway di Malang Fashion Runway ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.