Peristiwa Daerah

Wanita akan Berotot Jika Olahraga Angkat Beban? Simak Penjelasannya

Senin, 21 Februari 2022 - 13:05 | 216.48k
Marwah Fitter Renadin, Personal trainer fitness perempuan di Magetan saat ditemui TIMES Indonesia di gym. (Foto: Aditya Candra/TIMES Indonesia)
Marwah Fitter Renadin, Personal trainer fitness perempuan di Magetan saat ditemui TIMES Indonesia di gym. (Foto: Aditya Candra/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MAGETAN – Bagi wanita, fitness merupakan salah satu solusi untuk mendapatkan tubuh impian dan kesehatan tubuh. Namun masih banyak sebagian wanita yang memiliki kekhawatiran bahwa melakukan olahraga angkat beban akan membuat anggota tubuhnya berotot seperti pria.

Marwah Fitter Renadin, satu - satunya personal trainer fitness perempuan di Magetan yang bersertifikat Rai Institute milik Ade Rai, menjelaskan, persepsi tentang wanita jika melakukan olahraga angkat beban dan membuat tubuhnya berotot adalah hal yang salah, karena jelas pria dan wanita memiliki hormon pertumbuhan yang berbeda.

Advertisement

Fitter-Renadin-b.jpgMarwah Fitter Renadin saat memperoleh sertifikasi sebagai profesional personal trainer perempuan dari Rai Institute milik Ade Rai. (Foto: Fitter Renadin for TIMES Indonesia)

"Pria itu identik dengan hormon testosteron yang mempengaruhi pertumbuhan masa otot. Normalnya pria memiliki 250-1.100 ng/dL (nanogram per desiliter) dengan kadar rata - rata sekitar 680 ng/dL, sedangkan wanita yang identik dengan hormon esterogen hanya memiliki 6-80 ng/dL hormon testosteron, jadi lebih sedikit," ujarnya kepada TIMES Indonesia, Senin (21/2/2022).

Menurut Fitter, sapaan akrabnya, dengan perbedaan jumlah hormon testosteron yang berbeda antara pria dan wanita, tentunya akan mempengaruhi pertumbuhan masa otot pada saat melakukan olahraga angkat beban. Yang memiliki hormon testosteron lebih sedikit akan sulit mengembangkan masa ototnya.

"Untuk memiliki tubuh yang berotot dan bagus, dibutuhkan latihan fitness dengan pola yang cocok dan konsisten, mau pria ataupun wanita sama, hanya saja jika pria sudah kelihatan perbedaan masa ototnya meskipun latihan baru 3 bulan, dan wanita bisa dua kali lebih lama meskipun sekeras apapun latihannya dan didukung oleh suplemen yang mahal sekalipun," terangnya.

Kendati olahraga fitness tidak membuat massa otot pada wanita dapat berkembang secara pesat. Namun dibalik itu semua ternyata banyak sekali manfaatnya, seperti memelihara kepadatan tulang, membakar lemak lebih efektif dari pada hanya melakukan olahraga cardio, serta menjaga kondisi tubuh tetap sehat dan bugar.

Fitter-Renadin-c.jpgMarwah Fitter Renadin saat di salah satu gym di Magetan. (Foto: Aditya Candra/TIMES Indonesia)

"Jaman sekarang siapa sih wanita yang tidak mau punya body goal ramping, atletis dan juga terpahat sempurna. Maka dari itu olahraga fitness harus dimulai dari sekarang, tapi tetap harus didampingi trainer ya agar program latihan yang dilakukan dapat efektif dan tidak sia - sia ," tuturnya.

Nah, sudah jelaskan penjelasan dari Marwah Fitter Renadin tentang persepsi melakukan olahraga angkat beban bagi wanita dapat membuat tubuh berotot seperti pria.

So, bagi anda para wanita yang masih takut melakukan latihan angkat beban ataupun fitness, segera buang jauh - jauh ketakutan dan kekhawatiran tersebut sehingga anda tidak kehilangan peluang untuk hidup sehat, sekaligus memiliki tubuh kencang dan seksi di masa mendatang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES