Polbangtan Malang Petakan Potensi Pertanian Desa di Kabupaten Blitar

TIMESINDONESIA, BLITAR – Salah satu tugas pokok perguruan tinggi adalah menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat. Begitu juga yang dilaksanakan oleh Polbangtan Malang melalui UPPM (Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat), melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dalam bentuk Sekolah Lapang (SL) pemetaan potensi desa berbasis pertanian di Kabupaten Blitar.
Desa yang dipetakan potensi wilayahnya berbasis pertanian adalah Desa Satreyan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar. Sementara peserta Sekolah Lapang berjumlah 100 orang yang terdiri atas 50 petani dan 50 penyuluh dari Dinas Pertanian Kabupaten Blitar.
Advertisement
SL dilakukan selama dua hari, 21-22 November 2022 di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kanigoro, Desa Satreyan, Kecamatan Kanigoro Adapun SL yang dilakukan bertemakan “pemetaan potensi wilayah berbasis pertanian dalam upaya mendukung program Kostratani”.
Kepala UPPM Polbangtan Malang menjelaskan, Kostratani (Komando Strategis Pembangunan Pertanian) adalah gerakan pembaruan pembangunan pertanian nasional berbasis teknologi Informasi. Adanya satu komando, pembangunan pertanian di Indonesia akan menjad lebih fokus dan dapat termonitor dengan baik hingga level kecamatan.
Kostratani diharapkan mampu memberikan gambaran yang utuh mengenai kondisi pertanian di Indonesia secara factual dan komprehensif," ujar Suhirmanto dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/11/2022).
Gerakan pembaharuan ini dilakukan melalui optialisasai tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian dalam mewujudkan keberhasilan pembangunan pertanian dan kedaulatan pangan.
Untuk itu, Polbangtan Malang dalam upaya mendukung Kostratani untuk meningkatkan peran BPP sebagai pusat data informasi pertanian melakukan SL dengan pilot project di Desa Satreyan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar.
Suhirmanto menambahkan, terlaksananya SL ini adalah kolaborasi dari Polbangtan Malang, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar, dan Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang.
Martina, sebagai salah satu pemateri sekaligus tenaga pengajar dari ITN Malang menjelaskan bahwa seiring dengan berkembangnya teknologi zaman sekarang, dibutuhkan sebuah aplikasi dan teknologi untuk memudahkan manusia dalam mendapatkan informasi tertentu.
Berbagai teknik, metode, dan pendekatan-pendekatan baru dilakukan untuk menyempurnakan dan mengembangkan teknologi dalam upaya untuk mendapatkan informasi geografis yang tepat, cepat, dan akurat.
Sistem Informasi Geografis (GIS) ini, kata Martina, menjadi salah satu sarana untuk penyampaian informasi. Terutama untuk informasi-informasi yang berhubungan dengan data spasial. Di mana telah banyak GIS saat ini yang telah dikembangkan oleh pemerintah-pemerintah di banyak daerah di Indonesia.
"Misalnya untuk pemetaan hasil produksi pertanian, yakni berupa visual mapping pemetaan," ujar Martina.
Lebih lanjut dia mengatakan, Sistem Informasi Geografis (GIS) Pemetaan Lahan Pertanian di Wilayah Blitar ini berfungsi untuk menampilkan data penyebaran hasil produksi pertanian, data geologi wilayah Blitar, data luas lahan basah maupun kering, serta data kebutuhan produksi pertanian.
"Adanya GIS ini masyarakat mampu mendapatkan informasi pemetaan lahan pertanian di wilayah pilot project Desa Satreyan ini," ujarnya.
Sementara Suhirmanto, pemateri dari Polbangtan Malang mengungkapkan, dalam meningkatkan akurasi data pertanian maka diperlukan metode dan teknologi dalam melakukan pendataan.
Polbangtan Malang datang ke Kabupaten Blitar membawa teknologi dalam meningkatkan akurasi data pertanian. Teknologi tersebut ada pemetaan potensi wilayah menggunakan aplikasi GIS dengan memanfaatkan citra satelit.
"Akurasi data menggunakan teknologi ini mencapai angka 92,97% dengan kondisi real di lapangan," ujar Suhirmanto.
Dia mengatakan, ini adalah Langkah awal yang dilakukan oleh Polbangtan Malang dengan harapan bisa menjadi cotoh bagi desa-desa lain, sehingga nanti data bisa di potret menjadi satu Kabupaten yaitu Kabupaten Blitar. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |