Hukum dan Kriminal

Ini Pengakuan Ibu-Ibu Korban Jambret Viral di Blitar

Kamis, 22 Juni 2023 - 18:10 | 77.96k
Pelaku penjambretan saat diamankan Satreskrim Polres Blitar (Foto: Nur Al Ana/TIMES Indonesia)
Pelaku penjambretan saat diamankan Satreskrim Polres Blitar (Foto: Nur Al Ana/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BLITAR – Para ibu-ibu yang menjadi korban jambret viral di Kabupaten Blitar mendatangi Mapolres Blitar, Kamis (22/6/2023). Mereka hendak mengambil sejumlah barang berharga yang sebelumnya ikut dirampas jambret yang aksinya viral di media sosial beberapa hari terakhir. Barang-barang tersebut di antaranya berupa surat-surat berharga seperti BPKB dan STNK. 

Usai berhasil mengamankan Agus Prasetyo (36) warga Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang yang merupakan pelaku penjambretan, polisi meminta para korban untuk mendatangi Mapolres Blitar untuk menerima penyerahan barang-barang berharga yang dirampas jambret. 

Advertisement

Nuryanah (56) salah satu korban penjambretan menuturkan, bahwa ia menjadi korban pada Desember 2022 lalu. Saat itu ia baru saja mengambil BPKB motor di sebuah dealer di Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar. 

Saat sedang mengendarai motor, tas selempang yang dikenakannya ditarik paksa oleh pelaku. Hingga membuatnya tersungkur jatuh ke aspal. 

Selain surat-surat berharga seperti STNK dan BPKB, di tas Nuryanah juga terdapat barang-barang berharga lainnya. Diantaranya kalung emas seberat 13 gram, uang tunai Rp 500 ribu dan handphone senilai Rp 5 juta.

"Jadi di tas saya selain ada BPKB dan  STNK juga ada uang dan kalung. Kebetulan ada kalung emas yang beratnya sekitar 13 gram. Kalung itu mau saya benerin karena kan putus," terangnya. 

Hal Serupa dialami Dwi Diana Amalia, warga Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar. Wanita muda itu jadi korban saat sedang berjalan di pinggir jalan sambil menenteng tas tangan. 

Awalnya ia tidak merasa curiga saat pelaku yang menggunakan motor Honda PCX warna hitam mendekatinya. Namun kemudian, tiba-tiba pelaku merampas tas tangan korban yang berisi handphone dan uang tunai berjumlah Rp 700 ribu. 

"Awalnya saya tidak merasa curiga karena penampilannya tidak seperti akan menjambret. Setelah dekat dengan posisi saya tas saya langsung dirampas. Saya sempat teriak jambret tapi pelaku sudah kabur jauh," kata Dwi. 

Selain Nuryanah dan Dwi, masih banyak korban penjambretan yang dilakukan Agus Prasetyo. Bahkan satu diantaranya harus mengalami patah tulang karena terbanting dari motor saat berusaha mempertahankan tasnya ketika dijambret. 

Kapolres Blitar AKBP Anhar Arlia Rangkuti mengatakan, berdasarkan pengakuan tersangka, aksi penjambretan  sudah dilakukan sekitar 20 kali di wilayah Kabupaten  Blitar. Pelaku sendiri adalah seorang residivis yang sebelumnya pernah dihukum atas kasus yang sama. 

"Tersangka adalah residivis yang sudah lebih dari 20 kali melakukan jambret," ujarnya. 

Dari 20 aksi penjambretan tersebut mayoritas korbannya adalah ibu-ibu yang sedang mengendarai motor ataupun berjalan kaki di pinggir jalan. Pengakuan pelaku, menyasar ibu-ibu karena dianggap tidak akan melakukan perlawanan ketika dijambret. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES