Peristiwa Daerah

Takbir Menggema, Ribuan Jamaah Ikuti Shalat Idul Adha di Alun-alun Selatan Kota Yogyakarta

Jumat, 06 Juni 2025 - 16:41 | 11.42k
Suasana Takbir Salat Idul Adha di Alun-Alun Selatan Kota Yogyakarta, Jumat (6/6/2025) pagi. (FOTO: Tribun Jogja)
Suasana Takbir Salat Idul Adha di Alun-Alun Selatan Kota Yogyakarta, Jumat (6/6/2025) pagi. (FOTO: Tribun Jogja)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – style="text-align:justify">Hamparan sajadah dan lantunan takbir mengubah wajah Alun-Alun Selatan Kota Yogyakarta menjadi lautan keimanan, Jumat (6/6/2025) pagi.

Ribuan umat Islam dari berbagai penjuru Kota Gudeg dan sekitarnya memadati kawasan bersejarah ini untuk menunaikan shalat Idul Adha 1446 H.

Advertisement

Sejak pukul 06.00 WIB, jemaah berdatangan membawa perlengkapan shalat masing-masing. Ada yang datang sendiri, bersama keluarga, bahkan rombongan dari kampung.

Cuaca cerah berpadu dengan suasana religius menciptakan momentum penuh khidmat.

Shalat dimulai pukul 07.00 WIB, dipimpin oleh Mardjoko Idris yang sekaligus menyampaikan khutbah dengan pesan moral yang kuat.

Pesan Khutbah: Hindari Kesombongan, Jauhi Gaya Hidup Instan

Dalam khutbahnya, Mardjoko mengingatkan bahwa takbir yang terus bergema hingga hari Tasyrik adalah simbol pengakuan atas kebesaran Allah SWT. Ia menekankan pentingnya sikap rendah hati dan menghindari perilaku sombong.

“Takbir adalah bentuk penyerahan diri kita kepada Yang Maha Kuasa. Tidak ada tempat bagi kesombongan manusia di hadapan Allah SWT," tutur Mardjoko.

Ia juga menyoroti maraknya gaya hidup instan yang cenderung menyesatkan, seperti praktik korupsi dan manipulasi.

“Banyak orang ingin kaya mendadak tanpa proses. Akhirnya memilih jalan pintas yang melanggar nilai-nilai agama. Ini bukan jalan yang diridai,” tambahnya.

Bagi sebagian jemaah, shalat Idul Adha kali ini terasa lebih mendalam. Salah satunya adalah Rofiudin (34), warga Wirobrajan yang datang bersama anak dan istrinya.

“Ini kali pertama saya ikut shalat di Alun-Alun Selatan. Suasananya beda. Merinding dengar takbir bergema bersama ribuan orang. Saya merasa lebih dekat dengan Tuhan,” ungkapnya haru.

Sementara itu, Siti Nurjanah (46), jemaah asal Kotagede, mengaku khusyuk dan tersentuh dengan isi khutbah.

“Khutbahnya menampar banget. Kita sering lupa bahwa rezeki harus dijemput dengan sabar, bukan serakah. Saya bawa pulang pesan ini untuk anak-anak saya,” ujarnya sambil menyeka air mata.

Kemenag Catat 191 Lokasi shalat, 509 Titik Penyembelihan Kurban

Kepala Kemenag Kota Yogyakarta, Nadhif, menyampaikan bahwa tahun ini terdapat 191 titik pelaksanaan shalat Iduladha di wilayah kota. Sebanyak 90 lokasi digelar di lapangan terbuka, sisanya di masjid-masjid yang tersebar di setiap kemantren.

Nadhif juga menyambut gembira keputusan bersama yang menyatukan penetapan Iduladha antara pemerintah Indonesia dan Arab Saudi.

“Kesamaan ini menjadi simbol persatuan umat Islam dunia. Kita patut bersyukur bisa merayakan Iduladha dalam suasana damai dan serempak,” jelas Nadhif.

Untuk penyembelihan hewan kurban, tercatat ada 509 titik di Kota Jogja. Sebagian besar dilakukan di sekitar masjid dan musala sejak Jumat pagi, dan akan berlanjut hingga akhir hari Tasyrik, yakni 10 Juni 2025. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES