Imbas Sanksi Barat, Taipan Minyak Rusia Mundur dari Jabatannya
TIMESINDONESIA, JAKARTA – CEO raksasa minyak Lukoil, Rusia, Vagit Alekperov mengundurkan diri dari jabatannya sebagai direktur dan juga dewan direksi setelah 29 tahun menjabat.
Lukoil merugi di bawah sanksi Inggris dan Australia pada bulan ini akibat sanksi barat atas invasi Rusia ke Ukraina.
Alekperov menjadi presiden Lukoil sejak tahun 1993 dan memimpin salah satu produsen minyak terbesar di dunia dalam sejarah modern Rusia.
Dilansir The Moscow Times, taipan minyak ini dilaporkan sebagai pengusaha terkaya ke-10 di Rusia, dan kali ini jatuh di bawah sanksi Inggris dan Australia bulan ini sebagai bagian dari hukuman Barat atas invasi Rusia ke Ukraina.
Terlepas dari peran bersejarahnya di perusahaan, pada 31 Maret, Alekperov hanya memiliki 3,12% saham Lukoil dan 5,43% sahamnya secara tidak langsung, termasuk melalui perwalian keluarga dan reksa dana, Interfax melaporkan .
Lukoil pada awal Maret menjadi perusahaan Rusia terbesar yang menyerukan penghentian segera pertempuran di Ukraina dan resolusi diplomatik dari apa yang disebut Kremlin sebagai “operasi militer khusus” di Ukraina.
Alekperov dilaporkan telah menderita kerugian finansial yang signifikan sejauh ini pada tahun 2022.
Menurut perkiraan Forbes, kekayaan bersih taipan minyak Rusia ini pada tahun 2021 adalah $24,9 miliar dan sejak itu menyusut menjadi sebesar $14,4 miliar, meskipun ada kenaikan harga minyak setelah invasi Ukraina. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Widodo Irianto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |