Ekonomi

Saham Rakyat Hadirkan Teknologi Edukasi Saham untuk Masyarakat

Minggu, 04 Desember 2022 - 17:43 | 89.38k
Founder dan CEO Saham Rakyat, Kevin Hendrawan. (Foto: Djarot/TIMES Indonesia)
Founder dan CEO Saham Rakyat, Kevin Hendrawan. (Foto: Djarot/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Masyarakat Indonesia masih banyak yang belum paham mengenai investasi saham. Karena itulah, Saham Rakyat hadir menjadi wadah pintu masuknya masyarakat ke dalam dunia investasi saham yang baik dan benar.

"Saham Rakyat memiliki misi untuk memudahkan masyarakat awam dalam mendapatkan edukasi terkait saham,” kata Kevin Hendrawan, Founder sekaligus CEO Saham Rakyat di Nutrihub, Bandung, Sabtu (3/12/2022).

Advertisement

Kevin menjelaskan, Saham Rakyat berawal dari sebuah komunitas saham pada Agustus 2020. Berdirinya komunitas Saham Rakyat disambut dengan antusias oleh berbagai kalangan di Indonesia. Seiring dengan perkembangannya yang begitu pesat dan signifikan, di awal tahun 2022 Saham Rakyat by Samuel Sekuritas bertransformasi menjadi sebuah platform “Belanja Saham” pertama di Indonesia.

Kevin-Hendrawan-2.jpgKevin Hendrawan bersama Kaesang Pangarep, selaku Brand Ambasador Saham Rakyat pada saat Kolaborasi bersama Ultra Voucher   (Foto : Dokumen pribadi)

“Kegiatan kita dari dulu itu memberikan sharing session ataupun edukasi, dulu waktu pandemi kan via zoom dan kita tetap melakukan ini, sekalipun berubah menjadi aplikasi jual beli, kita gak pernah lupakan” papar Kevin yang menetapkan tagline-nya ‘Dari Rakyat Jadi Konglomerat”.

Menurutnya, masyarakat Indonesia ini banyak sekali yang masih belum mengerti dan belum familiar dengan saham.

Makanya, Saham Rakyat ini menjadi wadah, pintu masuknya rakyat Indonesia ke dalam dunia investasi saham yang baik dan benar.

“Wajar, pertama, karena kalau dilihat dari sisi aplikasinya sendiri, memang bentuk aplikasinya sendiri kurang familiar dengan masyarakat. Makanya, kita di saham paket, kita mencoba untuk men-simplify saham ini supaya sedehana dan bisa mudah dimengerti, ”ulasnya. Kemudian, lanjut Kevin, tetap pintu masuk utamanya dari edukasi.

Salah satu contoh kongkret, Saham Rakyat menyelenggarakan edukasi masyarakat secara gratis dan diadakan tiga kali seminggu. Secara online sebanyak dua kali dan temu muka satu kali setiap akhir pekan, baik di Jakarta ataupun di kota-kota lain.

“Yang rutin kita memang adakan di Jakarta, tetapi kalau ada undangan, ada event, kita hadir juga. Saham Rakyat ini masih baru, bisa dibilang masih bayi dan menjadikan aplikasi jual belinya pada bulan Februari 2022,” terang Kevin yang telah memiliki registered technical analist dan menjadi broker saham sejak 2008.

Menurutnya, selama ini pandangan orang-orang, saham itu mainannya orang-orang berdasi. Orang yang punya uang. Padahal sekarang, dari sisi Bursa Efek sendiri sudah mengijinkan semua orang berpartisipasi bahkan dengan modal rendah sekalipun.

“Dari sisi minimum pembelian saham dulu di zaman saya pertama kali belajar, 1 lot itu, minimum beli 500 lembar. Sekarang, dari Bursa sendiri pun sudah membuat jadi 100 lembar. Berarti makin menjangkau masyarakat,” urainya.

Kevin-Hendrawan-3.jpgFounder dan CEO Saham Rakyat, Kevin Hendrawan memberikan paparan perihal saham kepada komunitas yang hadir di Nutrihub  (Foto : Djarot/TIMES Indonesia)

“Apa itu saham adalah hal yang sering ditanyakan oleh orang-orang pada pertemuan komunitas.Dari awal mereka memang masih bingung. Makanya kita berikan info bahwa sebetulnya saham seperti membangun bisnis, dan berinvestasi di sebuah bisnis seperti itukan,” tutur Kevin.

Di dalam saham itu terkadang bahasanya dipakai dalam istilah-istilah Bahasa Inggris sehingga membuat banyak orang bingung.

“Kalau kita sebagai Saham Rakyat ini berposisi netral, kita gak bisa memberitahukan, tolong beli ini atau jual ini, enggak seperti itu,” ulas Kevin ketika ditanya bagaimana posisi Saham Rakyat ketika ada orang yang ingin berinvestasi saham.

“Kami hanya memberikan Analisa. Dan, Analisa itu pun diberikan oleh analis yang bersertifikat dari bursa. Jadi, kami betul-betul hanya memberikan semacam fakta bahwa saham ini, nilainya seperti ini. Kalau pun sahamnya layak dibeli, kami kembalikan lagi kepada si pembeli,” jelas Kevin. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES