Peristiwa Daerah

Kasus DBD Merebak, Pemuda Desa di Malang Lakukan Fogging Mandiri 

Kamis, 25 April 2024 - 19:49 | 23.72k
Fogging mandiri oleh pemuda desa di Desa Pringu, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, karena meningkatnya kasus DBD. (Foto: Dok. Pemuda Masjid Nurul Huda Al Jailani Desa Pringu)
Fogging mandiri oleh pemuda desa di Desa Pringu, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, karena meningkatnya kasus DBD. (Foto: Dok. Pemuda Masjid Nurul Huda Al Jailani Desa Pringu)

TIMESINDONESIA, MALANG – Relawan pemuda Desa Pringu, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang melakukan fogging mandiri ke titik-titik lokasi yang banyak warga terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD). Fogging mandiri itu dilakukan sejak 19-24 April 2024.

Fogging oleh para pemuda desa itu merespons keluhan dari warga yang banyak khawatir jika tidak dilakukan fogging DBD semakin meluas. Relawan yang terdiri dari beberapa Pemuda Masjid Nurul Huda Al Jailani ini pun melakukan iuran mandiri untuk membeli alat fogging portable dan obat-obatnya.

Koordinator relawan Sujatmiko menjelaskan, sebelum pelaksanaan fogging, para pemeuda juga berkoordinasi dengan bidan desa dan mendapat sambutan positif. Selain itu, juga dishare di beberapa gurp Whatsapp yang terdiri dari para tokoh desa.

“Kami ada beberapa tim yang bergerak di lapangan, ada yang tiba duluan di lokasi untuk pemberitahuan ke rumah warga yang akan difogging untuk menutup makanan agar tidak berbahaya,” kata Sujatmiko, Kamis (25/4/2024).

Selain rumah-rumah warga terdampak, sasaran fogging mandiri ini juga menyasar sekolah-sekolah, Mushollah dan Fasilitas Umum seperti Pasar Rakyat yang ada di Desa Pringu.

Sebagai informasi, dari pendataan relawan pemuda Desa Pringu, ada lebih dari 10 lebih penderita DBD yang terdata antara Maret-April 2024.

“Kami berharap ada tindak lanjut lebih dari pemerintah desa dengan memberikan bentuk-bentuk pencegahan lain seperti menggiatkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk dan 3M Plus, menguras dan menyikat tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat semua tempat penyimpanan air, memanfaatkan limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang) secara massif di masyarakat,” tegas Sujatmiko. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES