Pendidikan

Guru Besar UI Buat Terobosan Atasi Kebotakan Rambut dengan Sel Punca

Kamis, 25 Januari 2024 - 10:33 | 24.77k
Ilustrasi - Kebotakan Rambut.
Ilustrasi - Kebotakan Rambut.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Guru Besar di Bidang Dermatologi dan Venereologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) Prof Dr. dr. Lili Legiawati, melakukan terobosan terbaru dalam penanganan kebotakan dan kerontokan rambut. Menurut Prof. Lili, penggunaan sel punca dan turunannya membawa harapan baru untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Dalam konferensi pers di Kampus UI Depok, Kamis (25/1/2024), Prof. Lili menjelaskan bahwa sel punca memiliki potensi untuk mengatasi kerontokan dan kebotakan rambut karena kemampuannya memperbarui diri melalui pembelahan ekstensif.

"Karakteristik khas sel punca memungkinkan regenerasi folikel rambut, dan sel-sel ini dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti jaringan adiposa, sumsum tulang, atau folikel rambut yang tidak terkena gangguan kebotakan," ungkapnya.

Ia menyebutkan tiga mekanisme prospektif terapi sel punca, termasuk tandur sel punca, medium terkondisikan sel punca (sekretom), dan aplikasi eksosom sel punca. Hasil penelitian terkait penggunaan sekretom pada pengobatan alopesia androgenetik tahun 2021 dan 2023 menunjukkan perbaikan signifikan pada jumlah, kepadatan, dan diameter rambut.

Selain terapi sel punca, Prof. Lili juga menyoroti penggunaan cairan darah kaya trombosit untuk pengobatan kerontokan dan kebotakan rambut. Cairan ini mengandung trombosit dengan konsentrasi tinggi dan berbagai faktor pertumbuhan rambut. Penelitian tahun 2022 menunjukkan hasil positif dengan perbaikan yang bermakna pada jumlah, kepadatan, dan diameter rambut.

Prof. Lili menekankan bahwa hasil penelitian di dalam dan luar negeri menunjukkan bahwa sel punca dan turunannya menjanjikan sebagai pilihan pengobatan potensial untuk masalah kerontokan dan kebotakan rambut, serta mungkin menjadi solusi untuk berbagai kelainan kulit lainnya.

“Penelitian kami terkait penggunaan sekretom pada pengobatan kebotakan berpola (Alopesia androgenetik) di tahun 2021 dan 2023, mendapatkan hasil yang baik. Subjek yang mendapatkan terapi sekretom menunjukkan perbaikan pada jumlah, kepadatan, dan diameter rambut yang bermakna,” ujar Prof Lili.

Ia mengatakan penggunaan cairan darah yang kaya trombosit untuk pengobatan kerontokan dan kebotakan rambut memberikan hasil yang juga baik.

Dijelaskannya, cairan darah yang kaya trombosit adalah sediaan yang berasal dari darah pasien atau orang lain (donor) mengandung trombosit dengan konsentrasi tinggi dan berbagai macam faktor pertumbuhan rambut, serta berbagai protein yang memiliki peranan penting untuk pertumbuhan rambut.

“Pada tahun 2022, kami melakukan penelitian untuk menguji penggunaan cairan darah kaya trombosit untuk pengobatan kebotakan berpola. Hasil penelitian terdapat perbaikan pada jumlah, kepadatan, dan diameter rambut yang bermakna,” ujarnya.

Sebagai peneliti aktif, Prof. Lili telah mempublikasikan hasil penelitiannya dalam jurnal nasional dan internasional. Beberapa judul artikelnya yang terbit pada 2023 termasuk "Combination of Adipose-derived Stem Cell Conditioned Media and Minoxidil for Hair Regrowth in Male Androgenetic Alopecia: A Randomized, Double-blind Clinical Trial" dan "Stem Cells as a Therapeutic Choice in Dermatological Disorders."

Selain itu, Comparing Single-spin Versus Double- spin Platelet-rich Plasma (PRP) Centrifugation Methods on Thrombocyte Count and Clinical Improvement of Androgenetic Alopecia: A Preliminary, Randomized, Double-blind Clinical Trial. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES