Soal Pendidikan di Probolinggo, Gus Hilman Bilang Begini

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Anggota Komisi X DPR-RI, Muhammad Hilman Mufidi atau Gus Hilman mengatakan, diperlukan kerja kolaboratif untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah penduudk Kabupaten Probolinggo, Jatim.
Langkah kolaboratif yang dimaksud politisi PKB itu adalah kerja sama antara pemerintah daerah, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Tak hanya di eksekutif, melainkan juga legislatif.
Advertisement
Hal itu disampaikan Gus Hilman usai menjalani reses di Kota Probolinggo, Jumat (21/3/2025) sore. Reses antara lain dihadiri Ketua DPC PKB yang juga Wakil Bupati atau Wabup Probolinggo, Lora Fahmi AHZ.
“Perlu langkah kolaboratif antara pemerintah daerah, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Termasuk kami di legislatif,” kata anggota dewan dari Dapil Pasuruan-Probolinggo berusia 24 tahun tersebut.
Sebelumnya, Wabup Probolinggo, Ra Fahmi menyebut pekerjaan besar Pemkab Probolinggo dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia atau IPM yang rendah. IPM itu, salah satunya diukur dari sektor pendidikan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik atau BPS, rata-rata lama sekolah warga Kabupaten Probolinggo hanya 6,31 tahun. Artinya, rata-rata penduduk daerah dengan kekayaan alam melimpah ini hanya mengenyam pendidikan sampai lulus sekolah dasar alias SD.
Angka itu menempatkan Kabupaten Probolinggo sebagai daerah dengan rata-rata sekolah tersingkat keempat di Jatim. Setelah Kabupaten Sampang (5,08 tahun), Bangkalan (6,01 tahun), dan Kabupaten Sumenep (6,1 tahun).
Dalam forum, Ra Fahmi mengajak Gus Hilman sebagai anggota Komisi X DPR-RI yang membidangi pendidikan, untuk ambil bagian dari pekerjaan rumah di Kabupaten Probolinggo tersebut.
Pendidikan Investasi Masa Depan
Gus Hilman mengatakan, pendidikan merupakan investasi masa depan. Dalam konteks Indonesia, pendidikan saat ini akan mempengaruhi target Indonesia Emas 2045 yang dicanangkan pemerintah.
Politisi muda PKB ini menyebut, pemerintah telah menyiapkan banyak program untuk mengerak kualitas SDM Indonesia melalui pendidikan. Salah satunya program Makan Bergizi Gratis atau MBG.
“Itu semua dilakukan untuk menyiapkan Indonesia Emas 2045. Karena kalau pendidikan tidak dipikirkan, bagaimana bisa mencapai Indonesia Emas?,” ujar politisi yang juga seorang pilot tersebut.
Karena itu ia menekankan, investasi di bidang pendidikan harus menjadi agenda bersama pemerintah di semua level. Mulai dari pemerintah pusat, provinsi, hingga pemerintah daerah seperti Kabupaten Probolinggo. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Muhammad Iqbal |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |