Kapolres Pacitan Ajak Perguruan Silat Jaga Perdamaian Lewat Deklarasi Damai Bersama

TIMESINDONESIA, PACITAN – Suasana sejuk terasa di Gedung Graha Bhayangkara, Polres Pacitan, Rabu (14/5/2025), saat seluruh pimpinan perguruan silat berkumpul jadi satu.
Penandatanganan Deklarasi Damai IPSI-Polres Pacitan menandai komitmen bersama menjaga kerukunan dan keamanan wilayah.
Advertisement
Kapolres Pacitan, AKBP Ayub Diponegoro Azhar, menjadi motor penggerak kegiatan tersebut.
Kapolres Ayub dalam sambutannya menekankan bahwa deklarasi ini bukan sekadar seremoni, namun menjadi langkah nyata memperkuat persaudaraan di antara para pendekar silat.
“Deklarasi damai hari ini adalah momentum penting. Ini bukan sekadar seremoni, tetapi komitmen bersama bahwa kita, para pesilat, adalah saudara sebangsa dan setanah air. Kita satu tujuan, satu semangat, yaitu menjaga persatuan dan kedamaian,” tegas Kapolres.
Ia menambahkan, di tengah dinamika masyarakat yang beragam, silat tidak boleh menjadi alat pemecah belah. Sebaliknya, perguruan silat harus tampil sebagai contoh bagi masyarakat dalam menyelesaikan konflik secara bermartabat.
“Kami berharap, dengan adanya deklarasi damai ini, seluruh pihak bisa menjalin komunikasi yang lebih baik, menyelesaikan perbedaan dengan kepala dingin, dan menunjukkan bahwa pesilat di Kabupaten Pacitan adalah teladan bagi masyarakat, bukan sumber kekhawatiran,” lanjut Ayub.
Senada dengan Kapolres, Dandim 0801 Pacitan Letkol Arh Imam Musahirul mengajak seluruh elemen untuk menjadikan momen ini sebagai titik balik. Ia menyoroti pentingnya menjaga sportivitas dan etika dalam bela diri.
“Perguruan silat adalah bagian dari kekayaan budaya bangsa Indonesia. Silat tidak hanya mengajarkan tentang bela diri, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai kehormatan, persaudaraan, dan kedamaian,” ungkap Imam.
Menurutnya, perbedaan antar perguruan silat sejatinya adalah hal yang wajar, tetapi tidak boleh menjadi alasan terjadinya gesekan. Ia berharap para pendekar dapat menjadi agen pemersatu di tengah masyarakat.
“Melalui deklarasi damai ini, kita semua telah menunjukkan komitmen bersama untuk mengakhiri konflik, menjalin persaudaraan, dan menjunjung tinggi sportivitas serta etika bela diri,” tambahnya.
Imam juga menekankan pentingnya sinergi antara TNI, Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menjaga kondusivitas, terutama menjelang datangnya bulan Suro yang kerap diwarnai kegiatan-kegiatan besar di lingkungan silat.
Acara berlangsung lancar hingga pukul 15.00 WIB, ditutup dengan penandatanganan Deklarasi Damai oleh para ketua perguruan silat se-Kabupaten Pacitan serta sesi foto bersama sebagai simbol persatuan.
Kegiatan ini dihadiri perwakilan dari lebih dari 15 perguruan silat di Pacitan, di antaranya PSHT, PSHWTM, Pagar Nusa, Tapak Suci, IKS-PI Kera Sakti, Persinas Asad, dan lainnya. Mereka sepakat menolak segala bentuk kekerasan dan siap menjadi garda depan dalam menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat.
Hadir pula Dandim 0801/Pacitan Letkol Arh Imam Musahirul, Waka Polres Kompol Pujiyono, Kepala Bakesbangpol Munirul Ichwan, serta Ketua IPSI Kabupaten Pacitan Qusnul Qomarrudin. Tidak ketinggalan, jajaran PJU Polres Pacitan dan para pimpinan dari berbagai perguruan silat turut ambil bagian.
Silaturahmi dan deklarasi damai ini diharapkan menjadi contoh positif bagi daerah lain, bahwa pendekar sejati tidak hanya kuat dalam gerakan, tetapi juga bijak dalam bertindak. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |