Pendidikan

Anggota Himakpa ITN Malang Lulus PADI Open Water Diver Course

Selasa, 24 Januari 2023 - 14:37 | 92.63k
Ardany Malikal Fauzan, anggota Himakpa ITN Malang saat mengambil sertifikasi diving. (FOTO: ITN Malang for TIMES Indonesia)
Ardany Malikal Fauzan, anggota Himakpa ITN Malang saat mengambil sertifikasi diving. (FOTO: ITN Malang for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Diving atau menyelam ke bawah laut menjadi kegiatan yang mengasyikkan. Namun sayangnya untuk menjadi seorang diver harus memiliki sertifikat menyelam. Hal ini mendorong Ardany Malikal Fauzan, anggota Himpunan Mahasiswa Teknik Pencinta Alam (Himakpa), ITN Malang mengambil sertifikasi diving.

Mahasiswa Teknik Sipil S-1 ITN Malang angkatan 2020 ini lulus sertifikasi menyelam Open Water Diver Course yang dikeluarkan oleh Professional Association of Diving Instructors (PADI). 

Sertifikasi tersebut juga bisa dipakai di luar negeri karena licence berlaku secara internasional.

Dany panggilan akrab Ardany Malikal Fauzan mengikuti ujian diving yang diselenggarakan oleh Scuba Diving Surabaya Academy (SDS), sebagai PADI Dive Center di Taman Nasional Bali Barat, Pulau Menjangan, pada Desember 2022 lalu. 

Himakpa ITN Malang dorong Dany ambil sertifikasi

Aktivitas yang penuh risiko ini baginya menjadi salah satu kegiatan dan tanggung jawabnya dalam Divisi Diving Himakpa ITN Malang. 

“Saya mengikuti kursus sebagai utusan dari Himakpa. Sebagai proses kenaikan jenjang sekaligus tanggung jawab saya pada divisi diving,” ujar Dany saat dihubungi lewat sambungan Whatsapp beberapa waktu lalu.

Menurut Dany pentingnya mengambil sertifikasi diving karena olahraga selam termasuk salah satu olahraga berisiko. Dengan mengambil licence diharapkan akan lebih tahu (aspek safety) olah raga ini sehingga bisa memanajemen bahaya-bahaya yang mungkin dihadapi saat menyelam. Keamanan (diving safety) harus menjadi yang terdepan bagi para diver.

Himakpa-ITN-Malang-b.jpg

Banyak materi yang diterima Dany saat kursus menyelam. Seperti, clearing mask (membersihkan fogging di masker), neutral buoyancy, controlled emergency swimming ascent (CESA), mengembangkan inflatable signal tube, navigasi kompas bawah air, berenang di permukaan dengan kompas, melepas/memakai scuba di permukaan. 

Neutral buoyancy merupakan teknik keseimbangan tubuh di dalam air agar tidak menyentuh terumbu karang atau merusak lingkungan bawah laut. 

CESA adalah teknik ketika terjadi keadaan darurat, misalnya kehabisan udara maka bisa langsung naik ke permukaan tanpa prosedur. Dan inflatable signal tube cara mengembangkan sosis dengan udara, sehingga sosis naik ke permukaan terlebih dahulu. Sosis ini akan memberikan sinyal kepada speed boat atau kapal nelayan bahwa di bawah air ada penyelam sehingga mereka tidak melintas di daerah tersebut.

Kemudian dilanjut dengan materi confined open water, full sesion, latihan skill di kolam, serta mengikuti ujian open water di laut. Dalam kesempatan ini Dany melakukan empat kali penyelaman. Penyelaman ke-1, dan ke-2 maksimal 12 meter, dan penyelaman ke-3 dan ke-4 maksimal 18 meter dengan waktu selam 52 menit. 

“Saat ujian menyelam tidak boleh menyentuh terumbu karang, dan hewan-hewan yang berada di bawah laut. Serta harus tenang, tidak panik, dan tidak agresif,” imbuh mahasiswa ITN Malang ini.

Perlu diketahui, untuk sertifikasi diving jenjangnya ada lima. Yakni, Discover Scuba Diving, Open Water Diver, Advanced Open Water Diver, Rescue Diver, Divemaster (Dive Guide), dan Instructor.

Taman Nasional Bali Barat, Pulau Menjangan memang cocok untuk diving. Kondisi pantai dan lautnya bersih karena masuk daerah taman nasional, serta tidak berombak, dan tidak berarus. 

Selama diving Dany banyak bertemu biota laut seperti, sea fan, penyu, soft coral, barracuda schooling with shark, dan ikan-ikan sejenisnya, serta terumbu karang yang indah. 

Dikatakan Dany, tujuan utama mendapatkan sertifikasi diving adalah untuk keamanan diri sendiri. Harapannya kelak bisa diterapkan dan bermanfaat untuk lingkungan sekitar. 

“Inginnya bisa mengikuti sertifikasi jenjang selanjutnya. Minimal sampai rescue, karena menurut saya ilmu dan materi serta teknik-teknik penyelaman yang baik dan benar ada di rescue,” pungkas mahasiswa ITN Malang asal Kota Palu Sulawesi Tengah ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES