Peristiwa Daerah

Tarif Bus via Malang Naik, Begini Pandangan Masyarakat

Rabu, 07 September 2022 - 20:51 | 99.99k
Suasana di Terminal Arjosari Malang, Selasa (6/9/2022). (FOTO: Ibrahim Asmorodina/TIMES Indonesia)
Suasana di Terminal Arjosari Malang, Selasa (6/9/2022). (FOTO: Ibrahim Asmorodina/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Tarif operasional bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) di Terminal Arjosari, Malang mengalami kenaikan. Kenaikan tarif bus tersebut disebabkan oleh harga bahan bakar minyak atau BBM diumumkan oleh pemerintah pada Sabtu (3/9/2022) yang meliputi pertalite, pertamax non-subsidi, dan solar subsidi.

Mengingat mayoritas bus di Indonesia masih menggunakan mesin diesel dan solar sebagai bahan bakarnya, maka tidak heran jika tarif operasional bus juga turut dinaikkan.

Advertisement

Sri Wahyuni, seorang penumpang menjelaskan kepada tim TIMES Indonesia saat menunggu bus di Terminal Arjosari, Malang. Ia menuturkan bahwa kenaikan tarif bus antar kota tidak terlalu tinggi.

Suasana-di-Terminal-Arjosari-Malang-2.jpgSuasana di Terminal Arjosari Malang, Selasa (6/9/2022). (FOTO: Ibrahim Asmorodina/ TIMES Indonesia) 

"Kalau dari Surabaya, naiknya juga wajarlah kan suami saya juga driver jadi saya juga sudah mengenal kenaikannya. Naiknya juga ga terlalu lah, kayak tadi saya dari Surabaya naik bus tentrem dari Rp15.000 ke Rp20.000," tuturnya.

Sri menyampaikan pula bahwa pada hari Sabtu harga untuk ke Mataram masih Rp330.000, tetapi pada hari Selasa sudah naik menjadi Rp375.000.

Lolok Bambang Irianto, Komandan Regu Dishub Terminal Arjosari (6/9/2022) menjelaskan kepada tim TIMES Indonesia bahwa di Terminal Arjosari kenaikan harga tarif bus masih wajar dan tidak terlalu mencekik penumpang.

"Mulai kemarin kami sudah diintruksikan untuk cek tarif, dampak dari kenaikan harga BBM. Ternyata masih standar, jadi tidak melampaui tarif atas. Saya kira masih belum ada lonjakan untuk kenaikan tiket-tiket bus itu," ujarnya.

"Kita crosscheck setiap hari, kenaikan itu kan kita lihat dari crewnya. Untuk selama ini masih standart semua, tidak terlalu tinggi. Perkembangannya juga tetap kita pantau setiap hari," tambahnya.

Bambang juga menuturkan harapannya agar kenaikan harga tarif bus yang disebabkan oleh naiknya harga BBM tidak merepotkan masyarakat. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES