Pendidikan

Baru Terpilih Jadi Rektor Untag Surabaya, Prof Nugroho Dapat Gelar Guru Besar FEB

Rabu, 18 Agustus 2021 - 18:22 | 37.80k
Rektor Untag Surabaya, Prof Dr Mulyanto Nugroho MM CMA CPA saat dikukuhkan menjadi guru besar, Rabu (18/8/2021). (FOTO: Khusnul Hasana/TIMES Indonesia).
Rektor Untag Surabaya, Prof Dr Mulyanto Nugroho MM CMA CPA saat dikukuhkan menjadi guru besar, Rabu (18/8/2021). (FOTO: Khusnul Hasana/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Setelah terpilih menjadi Rektor Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Prof Dr Mulyanto Nugroho MM CMA CPA melalui Komite Persiapan dan Penetapan Rektor (KPPR), Pengurus Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) pada Jumat (13/8/2021 ) lalu, kini Prof Nugroho telah resmi mendapatkan gelar Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Bidang Akuntasi Untag Surabaya.

Hal tersebut setelah Prof Nugroho dikukuhkan sebagai Guru Besar, Rabu (18/8/2021). Dengan Pidato Ilmiah berjudul "Strategi Keuangan Bagi Korporasi Manufaktur yang Financial Distress di Masa Covid-19 di Indonesia,".

Kenapa mengambil judul tersebut, menurutnya selama Covid-19 manufaktur adalah sektor yang paling terdampak. Sektor manufaktur juga banyak menyerap tenaga kerja.

Sehingga, ia pun menulis tentang bagaimana strategi perusahaan sebelum bangkut, atau apa yang harus dilakukan perusahaan saat masa finansial distress. 

Mulyanto-Nugroho-2.jpg

"Strateginya yang pertama tentunya bahwa harus ada koordinasi antara Menteri Perhubungan, Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan. Dalam rangka apa? pemasok bahan baku," jelasnya.

Hal ini karena, selama ini perusahaan industri, bahan bakunya banyak didapat dari luar negeri. Sehingga kalau ketersediaan bahan bakunya tidak ada atau lambat akan berdampak pada perusahaan tersebut.

"Kita tahu sekarang perusahaan industri manufakrur itu banyak yang merumahkan tenaga kerjanya karena apa, karena tingkat produksinya hampir di skala itu, diangka 50 persen," tuturnya.

Kata Nugroho, hampir 80 persen pertumbuhan ekonomi didukung oleh perusahaan manufaktur, sehinga perlu untuk menitikberatkan pada perusahaan manufaktur.

"Kita akan mengusulkan ke pak Menteri bagaimana untuk perusahaan-perusahaan yang finansial distress itu, sebelum kebangkrutan agar dia tidak terbablas," terang Prof Nugroho.

Prof Nugroho juga mengatakan bahwa untuk mendapat gelar Guru Besar tidaklah mudah, Ia mulai berjuang sejak 2018 lalu.  

"Harus memenuhi cum-nya, yang ke 2 adalah harus punya jurnal internasional, jurnal internasional bersertifikasi untuk melihat bersertifikasi atau tidak kan reviewer kita susahnya itu," ujar Prof Nugroho.

Kata Prof Nugroho pula, Jurnal Internasional pun harus yang sudah diakui oleh dunia. Tulisan Prof Nugroho sendiri yang diakui dunia ada dari Canada, Inggris dan Belanda.

Prof Nugroho merupakan Rektor Untag Surabaya 2 periode, yakni pada periode 2017-2021 dan periode 2025. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES