Peristiwa Daerah

BUMDes Akan Perbaiki Pengelolaan Wisata Gua Bhuta di Jirek Mas Cermee Bondowoso

Sabtu, 22 Januari 2022 - 20:59 | 78.25k
Situs Gua Bhuta Jirek Mas Kecamatan Cermee Kabupaten Bondowoso. (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia)
Situs Gua Bhuta Jirek Mas Kecamatan Cermee Kabupaten Bondowoso. (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur terdapat 15 wisata alam. Baik yang keberadaannya karena proses geologi dan atau karena peninggalan sejarah. Salah satunya adalah Gua Bhuta Jirek Mas Kecamatan Cermee.

Gua Bhuta Jirek Mas Kecamatan Cermee jadi salah satu situs yang masuk Ijen Geopark. Namun kunjungan ke lokasi itu masih relatif rendah. Gua itu tidak masuk 10 besar jumlah kunjungan di Tahun 2021 kemarin.

Advertisement

Berikut 10 besar jumlah kunjungan ke tempat wisata alam di Kabupaten Bondowoso sepanjang 2021. Pertama yaitu destinasi wisata alam Kawah Ijen dengan kunjungan 41.299; dan posisi kedua Pemandangan Arak-Arak dengan kunjungan 8.656.

Posisi ketiga adalah Lava Basaltis Plalangan dengan kunjungan 8.507; posisi keempat wisata alam Kawah Wurung dengan kunjungan 6.501; di posisi kelima dengan kunjungan 5.248 ditempati wisata pemandian Kali Pait; sementara di posisi keenam adalah Batu So'on Solor dengan jumlah kunjungan 4.944.

Adapun di posisi ketujuh ditempati Air Terjun Blawan dengan jumlah kunjungan 4.220; Puncak Megasari di posisi kedelapan dengan kunjungan 1.762; Hutan Pelangi ada di posisi kesembilan dengan kunjungan 1.001; dan Air Terjun Tancak Kembar dengan 600 kunjungan ada di posisi ke  kesepuluh. 

Sementara untuk Gua Bhuta Jirek Mas Kecamatan Cermee total hanya ada 277 kunjungan wisatawan domestik (Wisdom). Jumlah itu sudah lumayan dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Namun demikian, sarana penunjang di sekitar keunikan Gua Butha Cermee ini sangat berpotensi untuk dikembangkan agar semakin memiliki daya tarik.

Kepala Desa Jirek Mas, Karman mengatakan, sejak sosialisasi Ijen Geopark massif, kunjungan ke Gua Bhuta semakin meningkat.

Apalagi Gua Butha ini masuk di dalam situs Ijen Geopark. "Alhamdulilah mulai ada wisatawan yang berkunjung,” katanya. 

Menurutnya, selama ini wisatawan yang ingin melihat bentuk Gua Butha tersebut belum dikenakan tiket. Kedepan kata dia, pihak desa akan memberlakukan adanya tiket. Tetapi untuk sementara ini masih belum. 

"Tapi kedepan sepertinya akan di tiket. Agar ada pemasukan untuk desa. Serta memperbaiki fasilitas serta sarana prasarana secara mandiri,” jelasnya.

Adapun pengelolaan Gua Butha lanjut dia, masuk dalam BUMDES serta dikelola oleh kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di desa itu.

“Kami sudah ada pokdarwis dan sudah terbentuk sejak 2019. Malah sudah ada SK-nya. Total ada sepuluh orang dalam Pokdarwis tersebut,” jelasnya.

Selaku pemangku kebijakan, pihaknya juga berharap ada perbaikan infrastruktur utama lainnya, khususnya akses jalan. 

"Jalan utama menuju Gua Butha memang cukup rusak. Kurang lebih jalan sepanjang 20 kilometer masih berupa bebatuan makadam," jelasnya.

Menurutnya, di Tahun 2019 kemarin memang ada perbaikan jalan, tapi belum seluruhnya. "Akses itu juga nantinya mendukung menuju Gua Bhuta Jirek Mas Kecamatan Cermee Bondowoso itu," akunya. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES