Peristiwa Nasional

Respons Megawati Terhadap Kenaikan Harga BBM di Era Presiden Jokowi

Kamis, 15 September 2022 - 22:57 | 38.01k
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri (FOTO: Dok. PDI Perjuangan)Foto B: Ilustrasi SPBU mulai berlakukan kenaikan harga BBM. (FOTO: Kompas)
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri (FOTO: Dok. PDI Perjuangan)Foto B: Ilustrasi SPBU mulai berlakukan kenaikan harga BBM. (FOTO: Kompas)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengajak masyarakat bisa memahami keputusan pemerintahan Presiden RI Jokowi (Joko Widodo) mengurangi jumlah subsidi sehingga harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite dan solar, serta jenis lainnya jadi naik.

Megawati mengatakan, dirinya mencoba mempelajari situasi. Sebagai sosok berpengalaman di pemerintahan sebagai mantan presiden dan wakil presiden, ia menilai kenaikan harga itu sebenarnya sudah sangat jelas.

Advertisement

“Sampai Menteri Keuangan sendiri sudah turun untuk menjelaskan alasannya, bahwa sebenarnya masalah BBM itu, kalau kita pelajari dengan baik, memang ya itu malah memberikan sebuah kesempatan," ucapnya, Kamis (15/9/2022).

Bagaimanapun juga kita kan tak bisa (mempertahankan harga lama,red). Kalau nanti tidak dinaikan, lalu situasi kondisinya malah menjadi lebih sulit, lalu bagaimana?” imbuh Megawati.

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan itu juga mengatakan dirinya sangat yakin pemerintahan Jokowi memutuskan hal tersebut dengan tidak mudah.

“Ini bukannya karena kebetulan presiden, Pak Jokowi itu adalah presiden yang diusung oleh PDI Perjuangan ya. Saya tahu juga nanti bisa sampai dibawa-bawa urusan PDI Perjuangannya. Tapi situasi ini kan tentunya tidaklah begitu gampang, tidak asal-asalan saja dinaikkan BBM,” beber Megawati.

Megawati mengatakan bahwa keputusan tersebut pasti sudah dipertimbangkan secara matang oleh pemerintah. Pasti sudah melalui rapat-rapat kabinet.

Megawati juga mengatakan dirinya kadang merasa bahwa kadang masih ada saja yang memang tidak mau berusaha mengerti dengan kondisi yang ada. Dan hal itu memprihatinkan.

Padahal, lanjut Megawati, kondisi saat ini memang berat karena Indonesia dan dunia belum benar-benar keluar dari pandemi Covid-19. Sehingga pendanaan untuk Covid-19 tidak bisa begitu saja dialihkan demi menambah subsidi BBM.

“Jadi jangan justru dibalik ya bahwa memang Covid ini juga seperti sebuah pertimbangan yang tidak mudah, apakah dilepas saja? Tapi kan nanti (kalau dilepas, red), yang kena juga rakyat, artinya kan bisa makin banyak yang menderita. Kan begitu antara lain pertimbangan-pertimbangannya,” urainya.

“Jadi saya berharap masyarakat jangan selalu mengambil sebuah pengertian itu langsung membelah begitu,” Megawati menambahkan.

Daftar Panjang Kenaikan BBM Era Jokowi

Awal September 2022 kemarin, Presiden Jokowi kembali memberlakukan kenaikan harga BBM. Kai ini diberlakukan pada Pertalite, Solar Subsidi dan Pertamax karena alasan subsidi dari pemerintah yang ditakutkan akan jebol pada Oktober 2022.

Perlu diketahui bahwa dengan adanya kebijakan kenaikan harga BBM tersebut, Presiden Jokowi menambah daftar panjang kebijakan kenaikan BBM sejak pertama kali menjabat.

Tujuh tahun Jokowi jadi Presiden di Indonesia, BBM di dalam negeri sudah naik turun sebanyak 8 kali. Data ini ditunjukkan oleh lembaga Indef.

Dari data terlihat bahwa sejak 2014, Presiden Jokowi sudah menaikturunkan harga BBM sebanyak 8 kali. Kenaikan sudah terjadi sejak BBM di Indonesia masih menggunakan jenis Premium sebagai yang paling murah.

Berikut ini rincian lengkapnya:

November 2014
Premium: Rp8.500 per liter
Solar: Rp7.500 per liter

Januari 2015
Premium: Rp7.600 per liter
Solar: Rp7.250 per liter

Januari 2015
Premium: Rp6.600 per liter
Solar: Rp6.400 per liter

Maret 2015
Premium: Rp7.300 per liter
Solar: Rp6.900 per liter

Januari 2016
Premium Rp6.600 per liter
Solar: Rp6.400 per liter

Januari 2018
Pertalite: Rp7.600 per liter
Pertamax: Rp10.400 per liter

Maret 2018
Pertalite: Rp7.800 per liter
Pertamax: Rp10.400 per liter

September 2022:
Pertalite: Rp10.000 per liter
Pertamax: Rp14.500 per liter

Demikian ulasan kenaikan harga BBM era Presiden RI Jokowi. PDI Perjuangan sebagai partai politik pengusung di pilpres, merespons kenaikan BBM ini seperti dilihat dari komentar Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum partai berlambang kepala banteng moncong putih tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES