Alhamdulillah, Tasrih Masuk Raudhah untuk Jemaah Haji Indonesia Mulai Terbit

TIMESINDONESIA, MADINAH – Alhamdulillah. Sebagian tasrih atau surat izin masuk raudhah untuk jemaah haji Indonesia sudah terbit, hingga Jumat (26/5/2023) malam. Tasrih untuk jemaah haji tersebut diurus pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama sebagai salah satu bentuk layanan.

Kepala Daerah Kerja Madinah, Zaenal Muttaqin menjelaskan, di antara layanan yang diberikan Kemenag dalam rangkaian ibadah haji kepada jemaah adalah memberikan tasrih atau surat izin memasuki raudhah.

"Sudah kami urus sejak hari pertama. Dan alhamdulillah, sudah terbit hamoir semu untuk tiga kloter yaitu JKG 1, SOC 1, UPG 1. Kami upayakan terus update," kata Kadaker  Madinah, Zaenal Muttaqin, Jumat (26/5/2023) malam.

Sekadar diketahui, sudah sejak beberapa tahun, untuk memasuki raudhah diatur menggunakan aplikasi khusus, Nusuk. Ini untuk mengatur jumlah jemaah dan waktunya, saat berkunjung ke raudhah agar lebih tertib.

Zaenal Muttaqin menegaskan, bagi yang tasrihnya sudah terbit, sesuai jadwal sudah bisa mengunjungi raudhah. Ditegaskan, jemaah haji Indonesia tak perlu lagi menggunakan aplikasi khusus untuk ke raudhah. "Tidak perlu dengan aplikasi, akan dikoordinir petugas haji dari Daker. Setelah turun atau terbit, akan didistribusikan ke sektor, lalu ke ketua rombongan. Setelah itu bersama jemaah bisa ke raudhah," papar Zaenal.

Ditegaskan, tasrih atau surat izin untuk memasuki raudhah, tidak terbit sekligus. Dan itu otoritas pemerintah Arab Saudi. "Tidak keluar sekaligus, misalnya satu kloter belum langsung keluar semua. Yang jelas, prinsipnya kami usulkan semua, upayakan semua nama jemaah untuk izin masuk raudhah. Kami berharap maksimal, agar semua jemaah mendapatkan iasrih raudhah," ungkap Kadaker Madinah, Zaenal Muttaqin.

Dalam tasrih raudhah, kata Zaenal, ada penjadwalan waktu berkunjung, nama-nama yang diperbolehkan dan jumlahnya. Ditanya sol keistimewan raudhah, Zaenal Muttaqin menjelaskan, raudhah termasuk tempat mustajab untuk berdoa. "Di haramain, ada tempat-tempat mustajabah, misalny di Makkah, adalah multazam, di Madinah ada raudhah salah satunya.  Yaitu tempat, yang oleh Rasulullah disebutkan, di antara rumahku dan mimbarku adalah taman, taman-taman surga," papar Zaenal Muttaqin.

Akses masuk ke raudhah Nabawi dibedakan untuk jemaah perempuan dan laki-laki. Jemaah perempuan menunggu masuk rudhah melalui pelataran Masjid Nabawi di pintu 24, sedangkan jemaah laki-laki, menunggu di pintu 37. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement