Wakil Kadin DIY Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDIP

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) DIY, Wawan Harmawan resmi mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota Yogyakarta lewat PDI Perjuangan.
"Benar, saya maju sebagai calon wali kota atau bakal calon wali kota Yogyakarta," kata Wawan, Selasa (21/5/2024).
Advertisement
Wawan mengaku, dirinya termotivasi untuk maju berkontestasi di Pilkada Kota Yogyakarta 2024, setelah mendapatkan dukungan dari sejumlah pengusaha. Selain itu, ia juga merupakan satu-satunya bakal calon dengan latar belakang pengusaha.
"Jadi motivasi saya, mungkin saya satu-satunya calon yang dari background pengusaha, kalau dilihat dari beberapa calon yang kuat, ada Pak Afnan, Pak Heroe, Pak Singgih. Itu yang memotivasi saya, kebetulan saya didukung kalangan pengusaha," katanya.
Dia menuturkan, para pengusaha menginginkan pemimpin yang dapat memberikan kepastian. Para pengusaha ingin Yogyakarta seperti era kepemimpinan mantan Wali Kota Yogyakarta dua periode Herry Zudianto.
"Intinya pengusaha itu kan butuh kepastian hukum, kepastian waktu, kepastian biaya. Kami ingin seperti pada era Herry Zudianto yang juga seorang pengusaha. Pengusaha itu kan bisa berpikir out of the box," pungkasnya.
Dengan pengalaman dan prestasinya selama menjadi pengusaha, Wawan mengaku optimis akan mendapat rekomendasi dari DPP PDIP untuk maju bertarung di Pilkada Kota Yogyakarta 2024.
Kader partai berlambang banteng ini kini sedang mempersiapkan dirinya agar semakin dikenal oleh masyarakat Yogyakarta.
"Kalau kita bicara normatif, saya berusaha mempopulerkan diri supaya lebih dikenal masyarakat. Sebab, kalau bicara politik, yang pertama kan tentu dikenal dulu, dicintai, baru dipilih," ujarnya.
Dia menambahkan, jika kelak mendapat amanah memimpin Kota Yogyakarta, ia berjanji bakal melakukan deretan perbaikan. Di antaranya, peningkatakan kualitas sumber daya manusia (SDM).
"Kekuatan Jogja itu kan ada di SDM-nya. Kalau kita bicara UMKM, tentu kita akan meningkatkan SDM-nya. Sumber daya alam di Jogja kan tidak ada, jadi sebagai pengusaha tentu paham dan tahu bagaimana cara UMKM agar bisa laku, berkembang, dan menguntungkan secara komunal," imbuhnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |