Dinsos Jember Berikan Bantuan Kaki dan Tangan Palsu bagi Penyandang Disabilitas

TIMESINDONESIA, JEMBER – Pemkab Jember melalui Dinas Sosial melakukan bakti sosial dengan memberikan bantuan kaki dan Tltangan palsu bagi penyandang disabilitas, di UPT lingkungan pondok sosial (Liposos), Senin (29/11/2021).
Kasi penyandang massalah kesejahteraan sosial difabel dan perempuan Dinas Sosial, Dyah Kusworini mengungkapkan bahwa ada sekitar 70 orang yang daftar untuk mendapatkan bantuan.
Advertisement
Namun, hanya 40 orang yang melengkapi data dan dipastikan dapat fitting di hari Senin.
"Dari assessment yang melengkapi sudah pasti terdata sampai kemarin terdapat 40 orang. Tapi pagi ini masih banyak lagi yang mau datang," ujar Dyah.
Dyah menjelaskan bahwa dalam giat tersebut ada peserta yang sudah pernah mendapat bantuan lebih dari lima tahun dan sudah waktunya untuk mengganti dan ada juga yang perlu mengalami perbaikan karena rusak.
Dyah menambahkan banyak masyarakat difabel tidak memiliki tangan dan kaki palsu, karena harganya lumayan mahal.
"Kalau untuk harga umum di kisaran 5 juta, karena ini peserta BPJS bisa di fasilitasi. Sedangkan yang tidak menggunakan BPJS kami ajukan di Biakes," katanya.
Usai proses fitting yang dilakukan oleh RS Sumber Glagah, para peserta akan mendapatkan kaki dan tangan palsu sekitar dua minggu. Kaki dan tangan palsu akan bertahan kurang lebih lima tahun.
Dyah mengungkapkan bantuan tangan dan kaki palsu ini merupakan kerjasama antara Pemkab Jember dengan RS Sumber Glagah dan Ikatan Alumni Universitas Airlangga Jember.
Senada, Ketua IKA Unair Jember, I Nyoman Semita mengungkapkan bahwa keterlibatan IKA Unair, pada prinsipnya akan mendukung lebih aktif untuk membangunkan para penyandang disabilitas.
"Hari ini kita bantu saudara kita yang mengalami cacat fisik. Mudah-mudahan kita bermanfaat pada orang lain dan ini maslah kemanusiaan, ini nilai yang luar biasa," katanya.
Nyoman menjelaskan keterlibatan IKA Unair sebagai sukarelawan sekaligus menentukan layak tidaknya di pasangkan kaki dan tangan palsu.
"Pada umumnya, setelah 6 bulan tidak bengkak baru di pasang. Kalau sebelum enam bulan gak efektif," pungkasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |