Soal Laporan Penistaan Agama, Rosiade: Terkesan Ingin Bungkam Rocky Gerung

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wasekjen DPP Partai Gerindra Andre Rosiade menilai, laporan soal penistaan agama yang menyeret nama pengamat politik Rocky Gerung terkesan aneh. Ini karena kasus tersebut sudah lama bahkan hampir satu tahun berlalu.
Rocky Gerung dilaporkan oleh Jack Boyd Lapian ke Bareskrim Polri pada 16 April 2018. Dirinya dilaporkan atas pernyataannya saat menjadi pembicara di acara diskusi Indonesia Lawyer Club di stasiun televisi TV One pada 10 April 2018. Saat itu Rocky mengatakan, "Kalau saya pakai definisi bahwa fiksi itu mengaktifkan imajinasi, maka kitab suci itu adalah fiksi."
Advertisement
Menurut Andre, jika memang itu merupakan penistaan agama, harusnya yang bereaksi dan melaporkan Rocky Gerung adalah ormas-ormas keagamaan.
"Ini kok tiba-tiba udah hampir setahun baru dilaporkan dan yang melaporkan itu (Jack Boyd Lapian) orang yang biasa melaporkan pendukung pak Prabowo," kata Andre saat dihubungi TIMES Indonesia, Rabu (30/1/2019).
Andre pun masih menduga-duga apa motif di balik laporan Jack Boyd Lapian tersebut. Apalagi lanjutnya, Rocky Gerung beberapa bulan terakhir terkesan mendukung Prabowo.
"Jadi kami mengkritisnya itu, kok tiba-tiba dia (Jack Boyd Lapian) melaporkan Rocky Gerung. Nah kami ingatkan kalau ini upaya kriminalisasi terhadap Rocky karena mendukung Prabowo, maka dia seperti menggali kuburan untuk pak Jokowi sendiri," ujar Andre.
"Jadi ada terkesan ini mau membungkam Rocky Gerung, ada indikasi mau membungkam Rocky Gerung," sambungnya.
Seperti diwartakan sebelumnya, Polda Metro Jaya telah menjadwalkan pemeriksaan Rocky Gerung esok hari, Kamis (31/1/2019) pukul 10.00 WIB. Pemanggilan itu menindaklanjuti laporan Jack Boyd Lapian berkaitan dengan dugaan penistaan agama oleh Rocky Gerung. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |
Sumber | : TIMES Jakarta |