Indonesia Positif

Rektor UIN KHAS Jember Sebut Perbaikan Pelayanan FTIK Berkonsep ‘Sultan’, Ini Maksudnya

Sabtu, 29 Juni 2024 - 16:58 | 9.40k
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember mengadakan kegiatan Penyusunan Kurikulum Berbasis OBE. (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember mengadakan kegiatan Penyusunan Kurikulum Berbasis OBE. (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Kiai Haji Achmad Siddiq (KHAS) Jember mengadakan kegiatan Penyusunan Kurikulum Berbasis OBE (Outcome-Based Education) yang bertempat di Nadia Hotel Bromo Probolinggo, Jumat (28/6/2024). 

Kegiatan ini diikuti sekitar 76 orang, mulai dari Rektor, Pimpinan fakuktas (Dekanat), Para Kajur, Para Koordinator Prodi dan seluruh Tim pengembang Kurikulum nasing-masing prodi.

Dekan FTIK, Abdul Mu'is berharap agar luaran dr Kurikulum OBE yang dikembangkan ini sesuai dan lebih berdaya guna dengan kebutuhan masyarakat. 

Terlebih lagi dalam proses penyusunan dan pengembangan kurikulum OBE ini, para koordinator Prodi sudah berusaha untuk melakukan Evaluasi dan penyesuaian kurikulum dengan mengundang beberapa Narasumber sesuai keahlian masing-masing.

Ia berharap dengan didapatkannya beberapa prestasi masing-masing prodi melalui kegiatan Akademik maupun non akademik, khususnya dalam perolehan Akreditasi yang mayoritas mendapatkan nilai Unggul.

Menurutnya, melalui kegiatan ini benar-benar bisa menjadi momen terbaik untuk menghasilkan kurikulum yang benar-benar relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Sementara Rektor UIN KHAS Jember, Prof.  Hepni membuka acara tersebut. Ia berharap agar pelayanan akademik di FTIK UIN KHAS Jember yang sebelumnya berkonsep ‘BOLA’ berubah menjadi ‘SULTAN’. 

Konsep pelayanan BOLA yang terdiri dari Bulet (rumit/dipersulit), Old Style (gaya lama), Lambat, dan Aoleng (bahasa Madura yang berarti pusing) harus segera ditinggalkan. Pelayanan ini dinilai sering menyulitkan mahasiswa dalam proses administrasi.

Sebagai gantinya, konsep pelayanan SULTAN diperkenalkan, yang meliputi: Seger (segar), Ulet (ulet), Lincah (lincah), Aktif (aktif), dan Nyegoro (nyaman). 

Ia juga menjelaskan, bahwa pelayanan akademik harus mengedepankan prinsip-prinsip SULTAN, yakni memiliki jiwa melayani, energik, ramah, memudahkan yang dilayani, aktif dalam memberikan informasi akademik, serta memberikan kemudahan alur pelayanan administrasi baik kepada mahasiswa, sesama karyawan, maupun dosen.

"Dalam era sekarang, pelayanan harus lebih energik, ramah, dan memudahkan. Kita harus aktif memberikan informasi akademik dan memastikan kemudahan dalam alur pelayanan administrasi," ujar Prof. Hepni.

Melalui acara ini, diharapkan semua pelayanan akademik di FTIK akan semakin baik dan benar-benar menerapkan konsep SULTAN dalam pelayanannya. Acara ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas kurikulum, sehingga mendukung proses belajar mengajar yang lebih efektif dan efisien.

Dengan demikian, UIN KHAS Jember berkomitmen untuk terus meningkatkan mutu pelayanan akademik demi kenyamanan dan kepuasan mahasiswa, serta seluruh civitas akademika. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES