Kopi TIMES

Merajut Mimpi ke Al Dzayer, Negeri Magrib yang Indah

Jumat, 23 Agustus 2024 - 21:55 | 17.98k
Aljazair adalah sebuah negeri eksotik yangr disebut negara Magrib yang berada di pesisir Laut Tengah di Afrika Utara.
Aljazair adalah sebuah negeri eksotik yangr disebut negara Magrib yang berada di pesisir Laut Tengah di Afrika Utara.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Suatu malam, saya melihat sebuah bintang yang sangat terang di suatu sudut di atas langit. Saya bermunajat kepada Allah, gerangan apa yang akan terjadi?

Di hari Senin, di pertengahan bulan Agustus ini, saya berkunjung ke kediaman Duta Besar Palestina untuk bertemu dengan Madame Fatena istri Dubes. Sebagai sahabat yang sudah lama tidak bertemu, kami bercerita panjang tentang teman-teman lama, termasuk Madame Fatima, istri Dubes Aljazair yang sudah kembali ke negaranya.

Advertisement

Senyum Madame Fatima masih membekas dalam ingatan saya dan caranya berpakaian mirip suku Berber Aljazair dengan aneka warna yang menyolok.

Saya teringat sahabat di Kampus yang setelah lulus menjadi staf di KBRI di Aljazair dan sempat mengirim sekilo Kurma Aljazair yang lembut dan gurih rasanya.

Semua kenangan itu membuat saya bermimpi menjelajahi salah satu negeri Magribi yang memilki banyak pantai indah di beberapa wilayah negerinya.

Aljazair adalah sebuah negeri eksotik yangr disebut negara Magrib yang berada di pesisir Laut Tengah di Afrika Utara, berbatasan dengan Tunisia dan Libya di sebelah Timur; Niger, Mali, dan Mauritania di sebelah Selatan; Maroko dan Sahara Barat (yang telah hampir tergabung oleh Tunisia); dan Laut Mediterania di sebelah Utara.

Sejarah, bahasa, adat istiadat, dan warisan Islam menjadikan Aljazair sebagai bagian integral dari negeri Maghrib dan dunia Arab meski negara ini juga memiliki populasi Amazigh (suku Berber) yang cukup besar, yang terkait dengan tradisi budaya tersebut.

Orang Aljazair bangga menyebut diri mereka sebagai Dzayer dan  bahasa Arab serta Perancis adalah bahasa resmi negara dengan nama  Republik Demokratik Rakyat Aljazair, yang menjalankan bentuk pemerintahan semi-presidential, terdiri dari 48 provinsi dan 1.541 komune.

Nama negara ini Dzayir dalam bahasa Arab artinya  kepulauan kemungkinan mengacu kepada empat  pulau yang terletak berdekatan dengan ibu kota sekaligus pusat pemerintahan, Aljir. 

Dengan jumlah penduduk lebih dari 37 juta jiwa, Aljazair merupakan negara berpenduduk terbanyak ke-34 di dunia. 

Negeri yang mengandalkan ladang-ladang minyak dan sektor manufaktur sebagai sumber ekonominya, dan Sonatrach, perusahaan minyak nasional menjadi perusahaan minyak terbesar di Afrika. 

Aljazair memiliki tentara terbesar kedua dengan anggaran pertahanan terbesar di Afrika serta memiliki Program Nuklir damai sejak dekade 1990-an.

Semboyan negeri penghasil buah Kurma, salah satu yang terbaik di Afrika Utara ini adalah 
Bil-syaʿb wa lil-syaʿb, oleh rakyat dan untuk rakyat merepresentasikan kepedulian pemerintah Aljazair terhadap kemakmuran rakyatnya.Rakyat Aljazair sepatutnya memang hidup berkecukupan, karena sumber-sumber minyaknya. 

Jika kita mendengar lagu kebangsaan Aljazair yaitu 
Qassaman, dapat merasakan sikap patriotisme bangsa namun dibalut dengan alunan musik yang anggun sekilas dipengaruhi musik orkestra dari Eropa.

Saat aku tergugah dari mimpi, aku memandang ke luar jendela kamar, ada seekor burung kecil bertengger di dahan pohon buah Srikaya. 

Aku berasa menjelajahi setiap sudut kota Aljir, mengayun langkahku menuju pantai Madagh dengan pasirnya berwarna keemasan, menaiki Unta di gurun Sahara, menyusuri perkebunan Kurma, bertemu Suku Berber dengan pakaian tradisionalnya yang berwarna menyolok, dan mempelajari setiap denyut kehidupan bangsa Al Dzayir yang menyukai warna merah karena menyimbolkan keberanian, kekuatan, dan kreativitas, selain itu juga melambangkan kehidupan yang makmur cinta, dan semangat keagamaan.

Tentu saja tidak lengkap bertamu ke Aljazair tanpa mencicipi hidangan khas  Couscous yang terbuat dari tepung Semolina yang dihidangkan dengan sayuran dan daging domba, kemudian ada Mhajeb hidangan mirip martabak India atau roti cane dan sebagai penutup ada Markoudh hidangan pencuci mulut dengan rasa manis diberi kacang almond dan madu, mirip kue kacang. 

Pikiranku melayang jauh ke negeri Al Dzayir yang berada tepat di jantung Afrika Utara. (*)

*) Nia S Amira adalah jurnalis senior dan penyair satu-satunya dari Indonesia yang baru ditunjuk sebagai Anggota Dewan Kehormatan Organisasi Penulis Dunia dan juga ditunjuk oleh Presiden Organisasi Penulis Dunia sebagai Pemimpin Masyarakat Literasi di Asia Tenggara sejak 16 Mei 2024.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES