Peristiwa Daerah

Silaturahim ke Jokowi, Gubernur Khofifah Diskusikan Dampak Tarif Impor Terhadap Jatim

Selasa, 15 April 2025 - 20:31 | 13.38k
Gubernur Khofifah bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto dan Pangdam Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin saat silaturahmi di kediaman Presiden RI ke-7 Jokowi, Selasa (15/4/2025). (Foto: Dok.Humas Pemprov Jatim)
Gubernur Khofifah bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto dan Pangdam Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin saat silaturahmi di kediaman Presiden RI ke-7 Jokowi, Selasa (15/4/2025). (Foto: Dok.Humas Pemprov Jatim)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa terus melakukan strategi komunikatif di tengah eskalasi global. Salah satunya berdiskusi langsung dengan Presiden RI ke-7 Jokowi.

Gubernur Khofifah datang bersama Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin.

Advertisement

Ketiganya bersilaturahim dengan Jokowi di kediamannya Jalan Kutai Utara No 1, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (15/4/2025).

Tiba bersama rombongan di kediaman Jokowi pukul 10.00, Khofifah mengatakan pertemuannya bersama Kapolda dan Pangdam sebagai bentuk silaturahim halal bi halal dengan Jokowi. 

"Kami ucapkan terima kasih karena Pak Jokowi menerima sowan kami sekaligus silaturahim dan halal bi halal. Kebetulan kami diterima hari ini bersama dengan Pak Pangdam, Pak Kapolda juga hari ini. Jadi nyambunglah waktunya," kata Khofifah.

Silaturahim-ke-Jokowi-Gubernur-Khofifah-b.jpg

Gubernur Khofifah menjelaskan, dalam pertemuan tersebut, sejumlah isu strategis turut dibahas dalam diskusi bersama Jokowi. 

Termasuk yang tengah hangat diperbincangkan yaitu soal perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang kembali memanas setelah Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif resiprokal terhadap barang impor.

"Beliau update bagaimana sebetulnya dampak ekonomi trade war ya antara perang tarif Amerika dan Cina itu terjadi di seluruh dunia. Tentu kami di Jawa Timur melakukan berbagai langkah berbagai antisipasi," jelasnya.

Pada Jokowi, Khofifah mengatakan, Jatim mengambil berbagai langkah konkret dengan secara personal berkomunikasi dengan owner perusahaan-perusahaan serta mengundang diskusi para pengusaha dan pemilik yang tergabung dalam jaringan Apindo Jatim.

"Perusahaan dengan jumlah karyawan di atas 4 ribu orang kami undang di Grahadi. Alhamdulillah mereka semua sepakat bahwa prinsip pertama jangan ada PHK. Namun, jika ada pengurangan produksi boleh pengurangan jam kerja atau maksimal pengurangan hari kerja. Jangan PHK," tuturnya. 

Selain mencetuskan antisipasi dan menghadirkan langkah-langkah konkret di tengah kondisi ekonomi dunia yang sedang bergejolak, Khofifah menambahkan pentingnya sinergi bersama jajaran Forkopimda plus agar tidak menimbulkan kekhawatiran dan kegusaran bagi masyarakat.  

"Berjalan berseiring menjadi bagian penting untuk menjadi referensi kehidupan masyarakat supaya tetap berada pada keberseiringan membangun optimisme dan kinerja serta sinergitas seluruh elemen," pungkasnya. 

Khofifah menekankan, di tengah kondisi saat ini, sangat penting untuk menciptakan suasana yang kondusif dan tidak menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat dengan tetap bekerja keras dan mitigatif.

Dan kekompakan bersama Forkopimda sangat penting dalam membangun optimisme dan kinerja bersama seluruh elemen masyarakat. 

“Alhamdulillah di Jawa Timur, seluruh jajaran Forkopimda plus saling kompak dan sinergi yang kami harap bisa membangun optimisme bersama masyarakat,” tutupnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES