Peristiwa Daerah

Polisi Peduli: Sentuhan Kasih Kapolres Ngawi di Panti Asuhan Tunanetra Rumah Cahaya

Selasa, 06 Mei 2025 - 07:24 | 6.27k
Kapolres Ngawi, AKBP Charles Pandapotan Tampubolon, bersama sang istri, Ny. Patricia Charles, Ketua Pengurus Yayasan Kemala Bhayangkari Cabang Ngawi, mengunjungi Panti Asuhan Rumah Cahaya. (FOTO : Humas Polda Jatim for TIMES Indonesia)
Kapolres Ngawi, AKBP Charles Pandapotan Tampubolon, bersama sang istri, Ny. Patricia Charles, Ketua Pengurus Yayasan Kemala Bhayangkari Cabang Ngawi, mengunjungi Panti Asuhan Rumah Cahaya. (FOTO : Humas Polda Jatim for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, NGAWI – Langit Ngawi tampak bersahabat siang itu. Di tengah suasana yang hangat, langkah kaki penuh ketulusan dari Kapolres Ngawi, AKBP Charles Pandapotan Tampubolonmenyusuri gang kecil di Kelurahan Margomulyo.

Bersama sang istri, Ny Patricia Charles yang juga Ketua Pengurus Yayasan Kemala Bhayangkari Cabang Ngawi, Kapolres Ngawi mengunjungi Panti Asuhan Rumah Cahaya.

Advertisement

Tempat sederhana yang menaungi anak-anak tunanetra, sosok-sosok kecil dengan cahaya besar di hati mereka. Suasana haru terasa sejak awal. Tangan-tangan kecil menyambut kedatangan para tamu dengan senyuman tulus.

\Didampingi Wakapolres Ngawi Kompol Moh. Asrori Khadhafi, Kapolsek Ngawi Kota AKP Jais Bintoro, dan jajaran Bhayangkari, kegiatan itu berlangsung sederhana, namun menyentuh.

Peringatan Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari ke-45 dan Hari Pendidikan Nasional tahun ini berbeda. Tidak dirayakan dengan seremoni. Tapi diwujudkan dalam aksi nyata. Mengunjungi mereka yang sering kali terlewat dari sorotan. Anak-anak penyandang tunanetra.

Sebanyak 15 anak penghuni Rumah Cahaya menerima paket sembako dan tali asih. Bukan soal nilai materinya. Tapi soal makna perhatian yang disampaikan.

Satu demi satu, mereka tersenyum. Merasakan bahwa mereka tidak sendiri. Bahwa ada yang hadir. Peduli. Menyapa.

AKBP Charles menyampaikan dengan tegas namun lembut, “Kami hadir di sini bukan hanya sebagai institusi keamanan. Tapi sebagai saudara. Sebagai keluarga. Yang saling menguatkan.”

Kata-katanya menggetarkan hati. Ia tidak berdiri sebagai pejabat. Tapi sebagai manusia. Sosok yang ingin menjangkau mereka yang berada di garis sunyi kehidupan.

“Anak-anak ini luar biasa. Mereka mengajarkan kita arti ketabahan, semangat, dan keikhlasan. Mereka bukan orang yang kekurangan, mereka adalah orang yang dikaruniai keistimewaan,” tambahnya.

Suprapti, salah satu pengurus panti, tak kuasa menahan haru. “Terima kasih Pak dan Bu Kapolres. Kepedulian ini menjadi semangat baru bagi kami. Anak-anak merasa dihargai. Diperhatikan. Ini sangat berarti," ujarnya haru.

Rumah Cahaya memang bukan bangunan megah. Tapi di dalamnya, tumbuh kekuatan luar biasa. Anak-anak di sana belajar hidup tanpa melihat. Tapi mampu ‘melihat’ lebih dalam daripada banyak orang. Dengan hati. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES