Dikritik Jalan Bagai Lumpur Persawahan, Ini Jawaban Kepala DPU PKP Ponorogo

TIMESINDONESIA, PONOROGO – Proyek perbaikan jalan antara Mlarak – Pulung khususnya di Dungus Karangpatihan Kecamatan Pulung sempat disorot para netizen di media sosial. Mereka menilai pengerjaan proyek membuat jalan justru semakin parah bak lumpur persawahan.
Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman atau DPUPKP Ponorogo Jamus Kunto Purnomo menjelaskan, proyek tersebut baru saja dimulai, sehingga belum bisa disimpulkan kualitas pengerjaannya.
Advertisement
"Apalagi yang menilai pekerjaan infrastruktur rata-rata memang tidak memahami dengan baik dan tidak pernah berkecimpung di dunia konstruksi," ucap Kepala DPUPKP Ponorogo, Senin (17/10/2022).
Menurut Jamus, dalam pelaksanaan proyek perbaikan jalan pengerjaannya berdasarkan tingkat kerusakannya. Dan dari 51 titik ruas jalan yang mulai dikerjakan ada yang tingkat kerusakannya sangat parah hingga menyentuh pondasi.
Salah satunya di ruas jalan Mlarak- Pulung dengan panjang 14,7 kilometer mulai dari lapangan Gunung Sari hingga pertigaan sebelah utara pasar hewan Pulung.
"Karenanya rekanan harus mengerjakannya total dari mulai pondasinya dan diberi waktu hingga 90 hari. Berbeda dengan pengerjaan yang tingkat kerusakannya ringan maupun sedang dimana waktunya hanya 45 hingga 60 hari," papar Kepala DPUPKP Ponorogo, Jamus.
Warga diminta bersabar, jika merasa terganggu saat melintas di ruas jalan yang sedang dalam proyek perbaikan mengingat memakai sistem buka tutup.
Jamus pun menambahkan dari 51 titik yang diperbaiki yang tingkat kerusakannya sudah menyentuh pondasi diantaranya jalan Raya Mlarak- Pulung, Semanding- Sekodok, ruas Ngambakan Sampung, dan Tumpak Pelem Manding.
Durasi untuk tiap-tiap pekerjaan peningkatan jalan bergantung pada lebar dan panjang jalan yang diperbaiki. Dari sekitar 1.600 kilometer total panjang jalan di Ponorogo, setidaknya sepanjang 150 kilometer bakal tersentuh perbaikan.
Lebih lanjut Jamus memaparkan secara teknis tentang tahapan yang mesti dilakukan agar jalan yang dikerjakan kualitasnya bagus sesuai dengan nilai kontrak dan tidak menyalahi aspek.
"Saya contohkan pengerasan jalan di ruas Janti-Ngrupit, itu harus dilakukan trial dulu. Tujuan dari trial untuk mendapatkan standar kualitas Asphalt Mixing Plant (AMP)," paparnya.
Sekedar diketahui pembiayaan infrastruktur khusus jalan tersebut menggunakan pinjaman program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2022 senilai Rp155 miliar untuk 51 paket pekerjaan. Paket terkecil senilai Rp400 juta yaitu hotmix jalan depan SMA Sooko, dan paling besar senilai Rp9 miliar yakni peningkatan jalan Mlarak-Pulung. Anggaran tersebut rinciannya 90 persen peningkatan jalan dan sisanya pemeliharaan jalan milik Kabupaten.
Jamus pun berharap, seluruh paket pekerjaan peningkatan jalan tersebut selesai tepat waktu.
"Selain tepat waktu, kualitas pekerjaan harus memenuhi spesifikasi teknis," jelas Kepala DPUPKP Ponorogo Jamus Kunto Purnomo. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |