Peristiwa Internasional Info Haji 2024

Pengabdian di Tanah Suci, KKHI Menangani Sepenuh Hati

Rabu, 29 Mei 2024 - 20:19 | 18.27k
Pelayanan KKHI untuk jemaah Haji Indonesia. (Foto: MCH 2024 Kemenag RI)
Pelayanan KKHI untuk jemaah Haji Indonesia. (Foto: MCH 2024 Kemenag RI)
FOKUS

Info Haji 2024

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MADINAH – Di tengah hiruk-pikuk pelaksanaan ibadah haji, ada banyak kisah inspiratif yang lahir dari pengabdian dan ketulusan. Salah satu cerita tersebut terjadi di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah, tempat para jemaah haji Indonesia mendapatkan perawatan dan dukungan kesehatan. 

Muhani: Menghadapi Diabetes dengan Semangat

Muhani, seorang perempuan berusia 49 tahun asal Lombok Barat, tiba di KKHI dengan kondisi yang memprihatinkan. Kedua kakinya bengkak, dan terdapat luka menganga di kaki kanannya.

Advertisement

"Saya ada riwayat diabetes," ujarnya kepada tim Media Center Haji (MCH) di Makkah, Sabtu (26/5/2024).

Meskipun kakinya bengkak, Muhani mengaku tidak merasa kesakitan saat berjalan. Dengan semangat luar biasa, ia bahkan menunaikan umrah wajib tanpa menggunakan jasa kursi roda.

"Enggak sakit sama sekali kalau dibuat jalan," ungkapnya kepada dokter Ahmad Andi Samegu yang memeriksanya. Namun, kekhawatiran akan infeksi membuatnya datang ke KKHI untuk mendapatkan perawatan.

Dokter Ahmad langsung bertindak, meminta perawat untuk membersihkan dan memperban luka di kaki Muhani.

"Obat diabetesnya dibawa? Minum rutin ya," nasihat dokter Ahmad dengan lembut.

Muhani mengangguk, merasa lega dengan penanganan cepat yang diterimanya.

"Alhamdulillah, penanganannya cepat," ujarnya dengan senyum lega, kemudian meninggalkan klinik menuju pemondokan.

 Haris Husnaini: Sakit Gigi dan Gangguan Pendengaran

Tak lama setelah Muhani pergi, seorang pasien baru sudah mengantre. Haris Husnaini, seorang pria berusia 59 tahun, datang dengan keluhan sakit gigi yang cukup parah.

"Gigi saya sakit," katanya dengan suara sedikit cedal.

Selain sakit gigi, Husnaini juga ingin memeriksakan pendengarannya yang tiba-tiba berkurang drastis sejak turun dari bus di Makkah. Padahal, saat berada di Madinah, pendengarannya normal.

Dokter Ahmad memeriksa tensi darah Husnaini dan kemudian merekomendasikan agar dia menemui dokter gigi.

"Pas turun dari bus di Makkah itu pendengaran saya tiba-tiba berkurang," jelas Husnaini. Ia tampak lega karena dokter dan perawat tanggap terhadap keluhannya.

Pria dengan Bengkak di Kaki: Obat Alergi Dingin

Sementara dokter Ahmad dan tim sedang menangani Husnaini, seorang pria setengah baya datang tergopoh-gopoh. Mengenakan sarung, ia mengeluhkan kedua kakinya yang tiba-tiba membengkak.

"Ini sakit?" tanya dokter Ahmad saat memeriksanya. "Enggak. Hanya tiba-tiba bengkak," jawab pria tersebut dengan nada tinggi.

Saat ditanya tentang riwayat diabetes, pria itu menjawab dengan tegas, "Enggak. Saya enggak ada diabetes."

Ia juga menolak berbagai pemeriksaan tambahan dan bersikeras hanya membutuhkan obat alergi dingin.

"Saya enggak usah dikasi obat macam-macam. Saya hanya minta obat alergi dingin," desaknya.

Dengan penuh kesabaran, dokter Ahmad dan perawat berusaha menenangkan pasien ini. Akhirnya, dokter menulis resep yang diminta dan memberi sejumlah vitamin. Sang pasien pun pergi dengan senyum kecut di wajahnya.

KKHI Melayani Sepenuh Hati

Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah tidak pernah sepi dari jemaah haji Indonesia yang membutuhkan perawatan. Di sana, banyak pasien lansia yang memerlukan infus atau bantuan pernapasan.

Dokter Nurul Jamal, Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Makkah, menjelaskan bahwa semua pasien yang datang ke KKHI akan ditangani dengan maksimal. Jika kondisi pasien berat, KKHI akan merujuk mereka ke rumah sakit di Arab Saudi yang telah bekerja sama dengan pemerintah Indonesia.

"Intinya, petugas kesehatan akan berupaya sekuat tenaga memberi pelayanan maksimal kepada seluruh keluhan jemaah," kata dokter Nurul Jamal.

Dedikasi mereka adalah memberikan pelayanan terbaik, memastikan setiap keluhan dan masalah kesehatan mendapatkan penanganan yang tepat.

Kisah-kisah seperti yang dialami Muhani, Haris Husnaini, dan pria dengan keluhan kaki bengkak menunjukkan semangat dan keteguhan hati jemaah haji Indonesia. Meskipun menghadapi berbagai tantangan kesehatan, mereka tetap bertekad menjalankan ibadah dengan penuh semangat.

Di sisi lain, pengabdian dan kesabaran para petugas kesehatan di KKHI Makkah menjadi bukti nyata dedikasi mereka dalam melayani para jemaah.

Di tanah suci, tidak hanya doa dan ibadah yang menjadi fokus, tetapi juga kepedulian dan cinta terhadap sesama. Setiap langkah, setiap tindakan, dan setiap pelayanan menjadi bagian dari pengabdian suci yang dijalani dengan sepenuh hati.

Dukungan tim kesehatan yang tanggap dan penuh empati, para jemaah haji Indonesia bisa menjalankan ibadah dengan lebih tenang dan khusyuk, menjadikan setiap pengalaman di Tanah Suci sebagai kenangan yang berharga dan penuh makna.(*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES