Indonesia Positif

Meriahkan Hari Bhayangkara Ke-78, Polisi Beserta Bhayangkari Banyuwangi Sangrai Kopi Pelataran

Sabtu, 22 Juni 2024 - 18:55 | 18.45k
Ibu-ibu Bhayangkari ikut meriahkan gelaran Sangrai Kopi Pelataran dalam rangka Hari Bhayangkara Ke-78. (Foto: Polresta Banyuwangi For TIMES Indonesia)
Ibu-ibu Bhayangkari ikut meriahkan gelaran Sangrai Kopi Pelataran dalam rangka Hari Bhayangkara Ke-78. (Foto: Polresta Banyuwangi For TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Meriahkan Hari Bhayangkara ke-78, tahun 2024, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyuwangi menggelar acara bertajuk "Sangrai Kopi Pelataran", dengan dihadiri oleh puluhan peserta yang terdiri dari Ibu Bhayangkari, hingga pelaku UMKM. 

Kegiatan polisi yang berkolaborasi dengan Radar Jawa Pos tersebut diselenggarakan di Gedung Satlantas Polresta Banyuwangi pada, Sabtu (22/06/2024) itu, dihadiri langsung oleh maestro kopi Banyuwangi asal Kemiren Setiawan Subekti.

Advertisement

Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol. Nanang Haryono, S.H,. S.I.K., M.Si yang diwakili Kabag Ops Kompol Idham Kholid, S.H., M.H. menyampaikan, bahwasanya ia sangat bersyukur karena kegiatan Sangrai Kopi Pelataran dihadiri langsung oleh maestro kopi Banyuwangi.

Oleh karena itu, Idham menambahkan, agar semua peserta baik Ibu Bhayangkari, maupun pelaku UMKM Banyuwangi diharapkan mampu menyerap ilmu yang akan diajarkan dan dipraktikkan di rumah. Terlebih seluruh peserta akan mendapat sertifikat pelatihan sangrai kopi manual.

Polresta-Banyuwangi-4.jpgPolisi sedang menyangrai kopi menggunakan metode tradisional. (Foto: Polresta Banyuwangi For TIMES Indonesia)

“Semoga peserta sangrai kopi pelataran bisa mengikuti kegiatan dengan baik dan untuk ilmu yang diajarkan oleh guru besar Kopi bapak Iwan Kemiren bisa diaplikasikan di rumah bahkan untuk bisnis ke depan,” jelas Idham.

Kegiatan dibuka secara simbolis berupa penyerahan Apron sangrai kopi kepada perwakilan peserta dari Ibu Bhayangkari dan Pelaku UMKM oleh Kapolresta Banyuwangi yang diwakili Kabag Ops serta Direktur Radar Banyuwangi.

Direktur Radar Banyuwangi Samsudin Adlawi menyampaikan, ucapan terimakasih kepada para peserta yang berpartisipasi mengikuti lomba Sangrai Kopi Pelataran dalam rangka Hari Bhayangkara Ke-78. 

”Terimakasih atas kehadirannya ibu bapak sekalian, insyaAllah pulang dari sini bisa membuat kopi yang enak dan berkualitas,” ungkap Samsudin.

Pada kegiatan tersebut, para peserta diperlihatkan video tutorial bagaimana proses pembelajaran sangrai kopi yang kemudian dilanjutkan diskusi tanya jawab langsung kepada narasumber.

Pemilik Sanggar Genjah Arum Kemiren, Iwan Subekti menerangkan, Banyuwangi masuk nominasi penghasil kopi terbaik khususnya Kopi Glenmore, Kopi Kalibaru, dan Kopi Kalipuro. Dengan mengetahui dan belajar memproses kopi hingga menjadi minuman dapat meningkatkan kepopuleran dan daya jual kopi.

Diketahui, masih Iwan sapaan karib Setiawan, menyangrai kopi atau coffee roasting merupakan salah satu proses yang sangat menentukan untuk menunjang cita rasa kopi. Tahap sangrai itu merupakan proses yang sangat krusial dibanding semua tahap pengolahan kopi. Cita rasa kopi mampu divariasi sesuai selera, tergantung pada bagaimana proses roasting dilakukan.

Terutama, menyangrai kopi secara tradisional tidak kalah dengan menyangrai kopi menggunakan alat modern. Dalam pelatihan itu, peserta dilatih menggunakan cara tradisional beserta alat-alat yang sederhana agar suhu pada wajan gerabah tanah liat cenderung stabil. Meski hal itu tetap bergantung pada api tungku dan bahan kayu bakar yang digunakan.

Polresta-Banyuwangi-5.jpg

 ”Yang penting bukan alatnya baik itu modern maupun tradisional, melainkan prosesnya. termasuk bagaimana struktur biji kopi matang merata,” tandas Iwan.

Proses menyangrai kopi ini merupakan seni dan memerlukan keterampilan dan pengalaman sebagaimana permintaan konsumen. Kunci dari proses produksi kopi bubuk adalah penyangraian. Proses sangrai diawali dengan penguapan air dan diikuti dengan reaksi pirolisis.

Setelah kegiatan pembekalan menyangrai kopi. Kegiatan dilanjutkan dengan praktek sangrai kopi. Alat sangrai yang telah tersedia di tenda-tenda, membuat peserta bisa langsung melakukan penyangraian kopi dengan disaksikan para instruktur. 

Nampak para peserta sangat antusias dan semangat dalam proses pengerjaan sangrai kopi tersebut.

Sementara itu, Ririn, salah satu peserta dari Bhayangkari yang mengikuti pelatihan menyampaikan,  program pelatihan ini sangat bagus bagi kami yang belum memiliki keterampilan dalam mengolah kopi khususnya dalam menyangrai kopi.

“Kami bersyukur telah dibekali keterampilan menyangrai kopi sebagai modal kami dalam kesempatan bisnis,” ucapnya.

“Kami sampaikan terimakasih kepada Kapolresta Banyuwangi, direktur Radar Banyuwangi serta panitia telah menyelenggarakan pelatihan ini dan juga Bapak Setiwan Subekti yang memberikan ilmu kepada kami hingga mendampingi selama pelatihan,” imbuh Ririn. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES