Ekonomi

Sempat Down, Ibu Rumah Tangga Sukses Jadi Pengusaha Kue di Blitar

Sabtu, 01 Juli 2023 - 12:23 | 537.94k
Proses pengemasan salah satu produk Mungil Bakery.
Proses pengemasan salah satu produk Mungil Bakery.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BLITAR – Martina Apriliya, 44 tahun, ibu rumah tangga yang sukses membangun dan mengembangkan usaha kue di Kota Blitar yang dirintisnya sejak 20 tahun lalu. Usaha tersebut bermula dari kursus membuat kue ketika Martina usai menempuh studi sarjana di di Kota Malang. 

Ibu dua anak itu mengikuti kursus membuat kue sambil berusaha mencari pekerjaan formal. Tak kunjung mendapatkan pekerjaan formal, sarjana ekonomi lulusan STIE Malang Kucecwara (dulu dikenal dengan nama ABM/Akademi Bank Malang) ini memutuskan untuk memulai usaha menjajakan kue buatannya. Toko-toko di sekitar rumahnya menjadi target. Di setiap toko itu, Martina menitipkan kue buatannya, berupa donat ayam dan roti.

Advertisement

"Saya memilih membuat donat ayam karena bisa lebih tahan lama meski tidak menggunakan bahan pengawet," ujarnya kepada TIMES Indonesia, saat ditemui di rumahnya, Jalan Manggar nomor 71 Sukorejo, Kota Blitar, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Memulai usaha tentu tak langsung berhasil. Kue yang dijual Martina tidak langsung laris. Dari 10 kue yang dititipkannya di toko, kembali 8 potong. Artinya, hanya 2 yang laku. Martina tak lantas menyerah. Ia tetap sabar dan telaten. 

Dalam perjalanan memulai usahanya, Martina sempat mengalami masa down atau jatuh mental. Suatu ketika, saat mengantar kue ke toko, ia bertemu dengan temannya. Terlontar ucapan dari si teman yang meruntuhkan mentalnya. "Kamu kan sarjana, kok jualan kue," tutur Martina menirukan ucapan temannya. 

Martina-Aprilya.jpgSosok Martina Aprilya, ibu rumah tangga yang sukses jadi pengusaha kue di Kota Blitar.(Foto: Tiara/TIMES Indonesia)

Kalimat yang terucap dari teman sekolahnya itu membuatnya 'kena mental'. "Seminggu saya nggak jualan. Malu!" ucap dia. Dalam kondisi mental yang jatuh, sang ibu menguatkan Martina. "Kamu nggak mencuri kok malu," begitulah ucapan sang bunda kepada Martina kala itu.

Memberdayakan Warga 

Dukungan dan motivasi sang ibu ikut membuat Martina kembali bangkit. Dan ia membuktikannya. Kesuksesan sebagai pengusaha kue di Kota Blitar diraihnya.

Martina telah memiliki 12 karyawan yang membantu di tokonya. Mereka merupakan para tetangga yang tinggal di sekitar rumah. Ia tidak hanya sukses dalam usaha, namun juga mampu memberdayakan warga sekitar.

"Saya merekrut karyawan dari tetangga sekitar. Mereka terlebih dahulu di-training (dilatih) mengenai cara membuat kue," terangnya.

Selain motivasi memberdayakan warga, juga memudahkan dalam manajemen waktu kerja. Mengingat jarak rumah para pekerja yang relatif dekat dengan toko.

Martina punya cerita soal kekhawatiran ketika mengajari karyawannya membuat kue. “Awalnya takut membagi resep kepada karyawan, tapi kalau tidak dilepas kan tidak bisa berkembang. Saya juga percaya bahwa rezeki juga tidak akan kemana,” ucap dia.

Kini, ada beberapa 'alumni' yang pernah bekerja di Mungil Bakery, telah mandiri membangun usaha serupa. 

Merek Dagang dan Ragam Kue

Martina merintis usaha rotinya sejak 2003. Ia memilih nama Mungil sebagai merek dagangnya. Nama itu terinspirasi dari lokasi rumah sekaligus tempat produksi, yang berada persis di samping gang bernama Mungil.

Pengusaha-Kue-blitar-2.jpgPenampakan Mungil Bakery di Kota Blitar.

Brand Mungil Bakery menjual beragam kue. Produk pertamanya berupa donat ayam dan roti. Dari situ produk berkembang hingga beragam kue basah dan kering mampu dibuat oleh Martina. Ia mengasah keterampilannya dengan memperdalam ilmu membuat kue.

Ungkapan bijak "belajar tak mengenal usia" rupanya berlaku bagi Martina dalam mengembangkan usahanya. Martina memilih kembali mengikuti kursus membuat kue kembali untuk memperdalam ilmunya. Skill tambahan, khususnya dalam pembuatan kue basah, diperolehnya secara otodidak dari sang ibu.

Usaha yang awalnya bermodal dari orang tuanya terus berkembang, Martina akhirnya mulai membuka toko kecil-kecilan di gudang teras dan membuat brosur untuk mempromosikan dagangannya.

Nama Mungil juga menginspirasi Martina dalam memproduksi kue berukuran mini, meski tak semua jajanan yang dijualnya berukuran mungil. Kue yang dijual pun bervariasi termasuk kue basah seperti lemper, onde-onde, sus buah, kue thok, klepon dan sejenisnya.

Setidaknya ada 25 macam cake dan donat yang dijual di toko Mungil Bakery. Juga 46 aneka kue basah, serta 20 ragam kue mini. Harganya pun relstif murah, mulai Rp1.000 hingga Rp3.500.

Toko yang berada di kawasan permukiman ini juga memproduksi beragam kue tart dengan harga bervariasi mulai Rp6500 (ukuran mini) hingga Rp335 ribu.  

Kiat Sukses Mengembangkan Usaha

Dua puluh tahun merintis usaha kue, Martina kini melayani keperluan berbagai kalangan, mulai pemerintah, swasta hingga rumah tangga. Untuk memperluas jangkauan pemasaran, ia memanfaatkan media sosial sebagai tempat promosi sekaligus menerima pesanan. Sedangkan toko masih tetap dibuka mulai pagi hingga sore hari.

Didukung belasan karyawan, Mungil Bakery mampu memproduksi kue atau roti hingga 5.000 potong per hari. Soal omzet, ia mengaku mampu meraup Rp3–4 juta per harinya.

Martina yang merintis Mungil Bakery dari nol mengatakan bahwa hal yang membedakan antara usahanya dengan usaha roti lain di sekitar rumahnya adalah konsistensi cita rasa serta manajemen waktu.

Kemahiran Martina dalam manajemen waktu membuat dikenal disiplin serta waktu yang tepat dalam penyelesaian pesanan. Selain itu, cita rasa dari kue Martina juga terkenal enak, karena bahan-bahannya juga terbuat dari bahan premium dan memiliki cita rasa yang konsisten. Jika bahan pokok atau pangan sedang naik, Martina tetap mempertahankan kualitas bahan baku yang dipakainya meskipun harga produknya juga ikut naik.

“Waktu harga bahan pokok lagi naik, kita juga naikin harga kue, karena kita harus mempertahankan komposisi resep yang sudah ada. Meski begitu orang-orang juga paham kalo kita naikkan harga ya karena kebutuhan pokok juga naik,” pungkas Tina, sapaannya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES