Pendidikan

Harmonia Mundi, Penyatuan Harmoni dan Dunia dalam Karya Seni

Selasa, 16 Juli 2024 - 10:02 | 28.36k
Karya desain milik Surya Dimas Prasetyo pada pameran Harmonia Mundi yang digelar mahasiswa DKV Institut Asia Malang di Balai RW 06 Tasikmadu. Malang. (FOTO: DIAN Surury Alfaruq/TIMES Indonesia)
Karya desain milik Surya Dimas Prasetyo pada pameran Harmonia Mundi yang digelar mahasiswa DKV Institut Asia Malang di Balai RW 06 Tasikmadu. Malang. (FOTO: DIAN Surury Alfaruq/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANGPameran seni bersama dengan tema "Harmonia Mundi", digelar mahasiswa Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Asia Malang

Harmonia Mundi berasal dari bahasa Sanskerta dan berarti harmoni dan dunia. Pameran ini menampilkan berbagai karya seni dengan tema alam dan tradisional, dan digelar di Balai RW 06 Tasikmadu, Malang mulai 15 sampai 20 Juli 2024.

Advertisement

Surya Dimas Prasetyo, mahasiswa DKV Institut Asia Malang, menampilkan karya replika rumah makan bernama “Milenial”. Surya menjelaskan, "Ide saya adalah memamerkan penampilan rumah makan dari tempat aslinya ke dalam pameran nyata." Karya ini bertujuan untuk menunjukkan harga makanan yang lebih ekonomis, di mana di kota-kota besar harga mi sering kali di atas 10 ribu, namun di “Milenial” harganya tidak lebih dari 10 ribu.

Karya-Seni-2.jpgPameran Karya desain dan merchandise milik Ratih Iriyanto pada pameran Harmonia Mundi yang digelar mahasiswa DKV Institut Asia Malang di  Balai RW 06 Tasikmadu. Malang. (FOTO: DIAN Surury Alfaruq/TIMES Indonesia)

Karya Surya menampilkan replika hobi fotografi makanan sebagai bagian dari pamerannya. "Lokasi rumah makan strategis, berada di jalur tiga pariwisata terbesar, sehingga menarik untuk dijadikan karya seni," tambahnya. 

Judul pameran ini adalah “The Menu”, dan proses pembuatan karya tersebut memakan waktu sekitar dua minggu. Surya mengungkapkan, "Awalnya cukup sulit, tapi setelah selesai, saya merasa lega dan kagum karena bisa menyelesaikan karya ini."

Selain itu, Ratih Iriyanto, mahasiswa DKV Branding Institut Asia, juga menampilkan karya berbasis produk roti bernama “Roti Anget”. Ratih menjelaskan bahwa ia memilih karya ini karena roti tersebut membutuhkan persepsi karakter yang lebih luas untuk dikenalkan kepada masyarakat. "Tujuan dari pameran ini adalah mempromosikan produk dengan logo dan desain yang menarik," ujarnya.

Ratih menggunakan warna kuning dalam desainnya karena menurutnya, warna tersebut menggambarkan kehangatan yang sesuai dengan identitas “Roti Anget”. Warna kuning juga dipilih karena dianggap ramah, cerah, dan bahagia oleh anak-anak, yang menjadi target utama produk ini. 

Proses pembuatan karya ini memakan waktu lebih dari setahun, termasuk wawancara dengan pemilik bisnis, meminta izin, dan membuat desain promosi.

"Persiapan booth hanya memakan waktu tiga hari karena bahan-bahan sudah jadi dan hanya perlu ditata di booth," jelas Ratih. Semua desain, mulai dari logo hingga merchandise, dirancang sendiri oleh Ratih. "Tujuan utama dari semua ini adalah membranding dan mempromosikan produk roti tersebut," tambahnya.

Pameran “Harmonia Mundi” ini menunjukkan betapa kreatif dan berdedikasinya para mahasiswa DKV Institut Asia Malang dalam mengangkat tema-tema lokal dan tradisional menjadi karya seni yang menarik dan bermakna. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES