Ditempa Pramuka, Ari Gumilar Ketua FSPPB Kokoh Berjuang Kawal Pertamina

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Gerakan Pramuka Indonesia tak henti-hentinya mencetak pemimpin handal untuk republik ini. Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) Ari Gumilar membagikan pengalamannya dididik lewat pramuka.
Sebagai organisasi pendidikan nonformal, Pramuka mengutamakan pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur. Para anggota Pramuka diajarkan pentingnya menjadi Jiwa Muda yang Suka Berkarya.
Advertisement
"Saya belajar berorganisasi ya dari Pramuka ini. Mulai SMA saya aktif di sekretariat ambalan, di sana dulu ada banyak buku-buku penting yang menginspirasi saya untuk bergerak. Buku lama memang, warnanya juga sudah pada kuning," kenangnya kepada TIMES Indonesia.
Dari buku-buku yang ada di ambalan itu syaa belajar bagaimana me-manage diri, manajemen konflik, membuat time scheduling project saya belajarnya dari Pramuka," imbuhnya.
Saat masuk dunia perkuliahan, Ari merasa lebih mudah beradaptasi dibandingkan mahasiswa baru lainnya. Bahkan tak perlu waktu lama, ia duduk di jabatan-jabatan fungsionaris kemahasiwaan.
"Kalau mahasiswa baru belum ada pengalaman organisasi masih sifatnya ngikut, karena saya udah ada pengalaman di Pramuka sudah bisa langsung nyetel, beragumen dengan senior-senior.
Rambut belum tumbuh, masih botak udah aktif banget," ungkapnya.
Pengalaman tak terlupakan saat Ari berada di Pramuka adalah ketika perjalanan spritual mengambil tingkatan Laksana. Di mana dalam Syarat-syarat Kecakapan Umum diatur, untuk mendapatkan Laksana harus menempuh perjalanan spritual minimal dua hari dua malam.
"Sebagai masyarakat Sunda. Saya ingin meneladani perjuangan prajurit Siliwangi. Saya napak tilasi jalur long march mereka dari Bandung menuju Yogyakarta," katanya.
Hijrahnya pasukan Siliwangi adalah buntut
dari serangan-serangan gerilya mereka yang merepotkan Belanda di daerah-daerah pertahanan Jawa Barat. Melalui Komisi Tiga Negara (KTN) yang dibentuk oleh PBB digelar sebuah perundingan di atas kapal perang Amerika U.S.Renville.
Indonesia diwakili oleh Australia, Belgia menjadi perwakilan pihak Belanda, dan Amerika Serikat sebagai penengah yang dipilih oleh kedua negara.
Perundingan itu kemudian menghasilkan Perjanjian Renville yang berdampak besar bagi pemerintahan Republik Indonesia yakni jatuhnya kabinet Amir Syarifudin dan Jawa Barat diputuskan menjadi wilayah berstatus quo.
Dengan begitu pemerintah RI harus menarik pasukan Siliwangi dari Tanah Pasundan menuju ibu kota negara, Yogyakarta. Perintah berhijrah disampaikan langsung oleh Jendral Sudirman.
Namun tidak semua pasukan dipindahkan, Jendral Sudirman meminta agar sebagian pasukan Siliwangi tetap melakukan aksi-aksi gerilya terhadap Belanda untuk tetap mempertahankan de facto wilayah RI atas Banten Jawa Barat.
Peristiwa hirjah ini yang kemudian menjadi babak baru perjuangan Siliwangi dalam perang kemerdekaan Republik Indonesia.
"Nah, itu saya ikutin petanya. Menapak tilas. Jalan dari jam 7 pagi sampai jam 5, lalu berhenti istirahat. Besok pagi bangun kerja bakti bersih-bersih kampung, udah selesai jalan lagi," ucap Ari mengenang.
"Perjalanan seperti itu saya lakukan tiga kali. Untuk ambil Laksana satu kali, ambil syal alumni dan untuk ambil Saka Bhayangkara, ketiga pas udah jadi senior," tambahnya.
Pramuka ia sebut sebagai milestone atau batu loncatan dalam kehidupannya. Berawal dari orang yang tidak pernah berorganisasi, menjadi sangat aktif dalam berkelompok dan menyuarakan pendapat-pendapatnya.
"Lewat Pramuka kemampuan berbicara saya diasah. Bagaimana cara berpidato di depan banyak orang, diajarkan cara menyampaikan pendapat yang baik, dan banyak lagi manfaatnya," ujarnya.
Bahkan berkat didikan dari Pramuka yang mengajarkan keikhlasan dan mengutamakan perjuangan gerakan serta mendahulukan kepentingan anggota, Ari Gumilar rela rekan satu angkatannya rata-rata sudah menjadi vice presiden sementara dia masih seorang staf.
Saking cintanya ia dengan Pramuka, Ari yang juga memiliki hobi melukis ini bahkan menggambarkan logo ambalan SMA-nya, dasa Dharma, dan Tri satya di dinding kamar tidurnya.
"Pramuka adalah sistem pendidikan kepanduan terbaik yang disesuaikan dengan budaya, kepentingan, dan keadaan perkembangan bangsa Indonesia," tutup Ari Gumilar, Presiden FSPPB.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |