Entertainment

Pelajaran Penting di Film 'Layangan Putus', Betapa Besarnya Peran Sahabat

Senin, 03 Januari 2022 - 14:32 | 119.07k
Pera, artis yang berperan di film Layangan Putus. (FOTO: WETV)
Pera, artis yang berperan di film Layangan Putus. (FOTO: WETV)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kinan mungkin bisa saja gantung diri, minum racun dan sebagainya. Ya, itu setelah ia mengetahui suami tercintanya, Aris selingkuh dengan perempuan cantik bernama Lydia Danira dan diberengi dengan meninggalnya sang anak di dalam kandungannya itu.

Namun keburukan itu ia tak pernah lakukan. Ia boleh murung, stres hingga akan depresi. Tetapi pada fase keterpurukannya itu, ada dua sahabatnya yakni Dita dan Lola. Mereka mungkin tak bisa menyembuhkan sakit yang dialami oleh Kinan bagaimana menanggung dua bencana besar sekaligus.

Pera-artis-yang-berperan-di-film-Layangan-Putus-2.jpg

Tapi setidaknya mereka mampu memberikan ucapan optimisme dan harapan baru bagi Kinan. Demikian itu gambaran kecil dalam film 'Layangan Putus'. Yang sedang naik daun yang bisa diakses melalui WeTV. Yang tiga tokoh utamanya diperankan oleh Anya Geraldine, Reza Rahadian dan Putri Marino.

Dalam film yang diangkat dari kisah nyata tahun 2019 itu, menarik untuk diulas bukan hanya soal bagaimana fenomena perselingkuhan yang kerap menjadi problem di keluarga.

Namun memotret bagaimana pentingnya seorang sahabat bagi kehidupan. Yang dimana pada kenyataannya, manusia tidak bisa lepas dari rasa galau dan masalah dalam kehidupan ini.

Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Muhammad Salis Yuniardi satu pandangan dengan hal itu. "Jadi dalam pandangan saya sebagai psikolog, dalam kegalauan bagus jika punya sahabat," katanya kepada TIMES Indonesia Senin (3/1/2022).

Pera-artis-yang-berperan-di-film-Layangan-Putus-3.jpg

Namun kata dia, juga tidak masalah pula jika tidak punya sahabat. Itu karena semua adalah teman. Terpenting menurutnya, adalah bagaimana seseorang tetap tenang dalam situasi apapun dan tahu apa yang harus dilakukan.

"Jangan sampai dogma pentingnya sahabat menjadikan kita tambah kalut saat dalam masalah. karena kita merasa tidak punyak sahabat," jelasnya.

Ia memberikan saran, jika dalam kondisi kalut seperti dalam masalah keluarga, terpenting adalah going inside. Selanjutnya jika memang dibutuhkan, maka bisa share ke teman yang dipercaya. Bisa sahabat bisa pula bukan, karena semua adalah teman.

"Atau bisa pula ke profesional semacam psikolog. Pentingnya orang lain di sini adalah untuk memberi perspektif yang beda sehingga cakrawala pandang kita atas masalah menjadi lebih luas. Jika meyakini Tuhan, maka lebih baik lagi. Berkeluh kesah dan berdoa pada Tuhan membantu mengurangi tekanan sekaligus memberi suntikan harapan dan keyakinan," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES