Olahraga Piala Dunia 2022

Ghana vs Uruguay, Black Star Mengusung Dendam 12 Tahun

Jumat, 02 Desember 2022 - 14:32 | 57.49k
Mohammed Kudus akan membawa misi balas dendam saat Ghana bertemu dengan Uruguay di laga terakhir fase grup H Piala Dunia 2022. (foto: FIFA)
Mohammed Kudus akan membawa misi balas dendam saat Ghana bertemu dengan Uruguay di laga terakhir fase grup H Piala Dunia 2022. (foto: FIFA)
FOKUS

Piala Dunia 2022

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Salah satu persaingan paling sengit dalam sejarah Piala Dunia modern akan diperbarui pada Jumat (2/12/2022) malam pukul 20.00 WIB saat Luis Suarez bersama Uruguay menghadapi Ghana di laga pamungkas Grup H Piala Dunia 2022 yang menentukan. 

Ini adalah laga ulangan 12 tahun yang memunculkan kasus 'Tangan Tuhan 2'. Saat itu, Uruguay bertemu Ghana di perempat final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. 

Dalam pertandingan itu, mimpi Ghana berlaga di semifinal pudar saar Luis Suarez dengan sengaja menahan bola dengan tangan agar Ghana tidak mencetak gol. 

Luis Suarez akhirnya mendapat kartu merah. Namun, Asamoah Gyan gagal menyarangkan gol dari titik penalti dan Ghana akhirnya tersingkir dari Piala Dunia 2010. Ketika itu, Uruguay menang 4-2 dalam babak adu penalti.

Balas Dendam

Karena itu, pertandingan nanti akan menjadi balas dendam yang manis setelah insiden perempat final Afrika Selatan 2010 yang merampas mimpi Ghana di empat besar Piala Dunia pertama yang dimainkan di benua mereka.

Kapten Ghana saat ini, Andre Ayew, satu-satunya anggota tim yang bertahan sejak Piala Dunia 2010 mengatakan, warga Ghana mungkin fokus pada balas dendam, tapi dirinya ingin fokus pada kualifikasi dan lolos ke babak 16 besar.

“Balas dendam atau tidak, kami akan pergi dengan tekad dan keinginan yang sama untuk menang karena kami ingin lolos ke babak berikutnya. Saya tidak melihat ke belakang, saya tidak ingin fokus pada masa lalu," ucapnya.

Luiz-Suares.jpgMomen saat Luis Suarez handball dalam laga Uruguay melawan Ghana di perempat final Piala Dunia 2010. (foto:  ROBERTO SCHMIDT/AFP)

Thomas Partey, gelandang Arsenal asal Ghana, memiliki pesan serupa. Dia bermain sepak bola U-12 saat itu di Ghana dan mengingat bagaimana “semua orang sedih” setelah kekalahan Uruguay yang menyakitkan.

"Tapi sekarang kami memiliki kesempatan lain dan kami harus bekerja lebih keras untuk lolos," katanya. "Kita harus melupakan apa yang terjadi, ini adalah waktu yang baru."

Bahkan presiden Ghana Nana Akufo-Addo juga ikut berkomentar panas. “Kami harus menunggu selama 12 tahun untuk membalas dendam terhadap Uruguay – dan kami meyakinkan mereka bahwa kali ini tangan Suarez tidak akan menyelamatkan mereka melawan Bintang Hitam Ghana. Mereka akan hancur”

Ghana berada dalam posisi yang baik untuk lolos ke babak 16 besar. Dengan nilai 4, Ghana hanya membutuhkan hasil imbang melawan Uruguay yang saat ini berada di dasar klasemen grup dengan nilai 1. 

Suarez Tolak Minta Maaf 

Terkait "Tangan Tuhan 2", Luis Suarez baru-baru ini menolak untuk meminta maaf. Mantan striker Liverpool dan Barcelona ini mengatakan, kesalahan dia adalah memegang bola dan sudah mendapatkan hukuman kartu merah. Sementara kekalahan Ghana karena gagal mencetak gol dari kotak penalti adalah urusan yang berbeda. "Itu bukan salah saya. Saya bukan yang gagal penalti," ucapnya.

"Saya bisa saja meminta maaf bila saya mencederai pemain dengan tekel dan meraih kartu merah, namun dalam situasi ini saya mendapat kartu merah dan wasit menyatakan hal itu sebagai penalti," ucap Suarez. 

Sementara itu Uruguay memiliki masalah mereka sendiri yang harus dihadapi. Mereka menghadapi aib tersingkir dari Piala Dunia tanpa satupun kemenangan.

Luiz-Suares-Kartu-Merah.jpgMomen saat Luis Suarez mendapat jartu merah usai sengaja menahan bola yang akan masuk ke gawang Uruguay saat laga melawan Ghana di Piala Dunia 2010. (foto:  ROBERTO SCHMIDT/AFP)

Dengan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi menjadi pusat perhatian di Piala Dunia terakhir mereka, dua veteran Uruguay Suarez dan Cavani justru tampil di bawah performa terbaik mereka. 

Suarez dan Cavani, keduanya berusia 35 tahun, telah mengatakan bahwa ini akan menjadi Piala Dunia terakhir mereka dan setelah bermain imbang 0-0 dengan Korea Selatan dan kalah 2-0 dari Portugal, pertandingan terakhir Grup H hari Sabtu dengan Ghana bisa menjadi aksi terakhir mereka di panggung terbesar.

"Kami akan mencoba fokus, dan mencoba bermain lebih baik lagi," kata Pelatih Diego Alonso yang menyadari peluang Uruguay cukup berat di Piala Dunia 2022.

Uruguay sendiri belum pernah tersingkir dari fase grup Piala Dunia dalam 20 tahun terakhir. Dan Diego Alonso menegaskan dan yakin kepada kemampuan pemain- pemainnya.

"Kami akan menggunakan semua senjata yang kami punya," kata Alonso. "Kami harus tampil lepas. Tim harus santai bermain."

Prakiraan pemain Ghana:

Ghana (4-2-3-1): Lawrence Ati-Zigi; Tariq Lamptey, Daniel Amartey, Mohammed Salisu, Gideon Mensah; Thomas Partey, Salis Abdul Samed; Mohammed Kudus, Andre Ayew, Jordan Ayew; Inaki Williams

Prakiraan pemain Uruguay:
Uruguay 3-4-3: Sergio Rochet; Jose Maria Gimenez, Diego Godin, Sebastian Coates; Guillermo Varela, Federico Valverde, Rodrigo Bentancur, Matias Vecino; Mathias Olivera, Darwin Nunez, Maximiliano Gomez Gonzalez

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES