Paiton Energy Kembangkan Pertanian Permakultur di Kawasan Bromo
TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – PT Paiton Energy mengembangkan pertanian permakultur untuk mendukung program pemerintah memperkuat pendampingan pada petani. Sistem pertanian terpadu itu, dikembangkan di Desa Ngepung, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.
Berada di jalur wisata Gunung Bromo dengan jarak sekitar 26 kilometer, sistem ini didesain bakal turut mendukung program pemerintah daerah dalam mengembangkan pusat pariwisata Bromo, Tengger, Semeru (BTS) sebagai objek wisata edukasi.
Sistem pertanian terpadu tersebut juga akan menjadi daya tarik bagi generasi milenial untuk lebih berminat berprofesi sebagai petani, selaras dengan imbauan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Chief Financial Officer PT Paiton Energy, Bayu Widyanto mengatakan, sektor pertanian penting dalam membangun kemandirian pangan Indonesia. Sektor pertanian juga telah terbukti menjadi salah satu sektor tangguh tumpuan ekonomi RI saat menghadapi tantangan pandemi Covid-19.
“Pengembangan permakultur sangat strategis untuk Indonesia tangguh dan Indonesia tumbuh,” kata Bayu.
Program tersebut merupakan hasil inisiasi Paiton Energy, PT Paiton Operation & Maintenance Indonesia (POMI), dan Forum Kabupaten Probolinggo Sehat (FKPS). Sedangkan pengelolaannya dilakukan oleh Kelompok Tani (Poktan) Bromo Authentic Permakultur Probolinggo Green Sustainable Integrated Farming (Baper Progresif).
Pengelolaan permakultur berupa pertanian terintegrasi. Selain pertanian organik, ada juga peternakan dan perikanan.
Konsepnya terpadu dan saling melengkapi. Limbah peternakan dimanfaatkan untuk pertanian. Begitu juga limbah pertanian akan dimanfaatkan untuk peternakan, jadi terus berputar.
Menurut Bambang Jiwantoro, CFS Manager PT Paiton Energy - POMI, pengembangan permakultur di Desa Ngepung dibagi dalam lima tahap. Untuk saat ini merupakan tahap pertama (zona satu). Nanti pada zona lima akan ada pengembangan wisata trekking, air terjun, hingga Program Rumah Belajar Energy – Mikrohidro dengan kapasitas 10KW.
Dr. dr. Mirrah Samiyah, ketua FKPS mengatakan, sistem pertanian permakultur menerapkan tatanan kehidupan lestari dan memegang erat prinsip keseimbangan dan berkelanjutan. Permakultur adalah cara menjalani hidup yang bekerja dengan alam serta belajar dari mereka, bukannya melawan atau bersaing dengan mereka.
Selain bermanfaat untuk mewujudkan kemandirian pangan, pelestarian lingkungan, dan wisata alternatif, menurut Bayu Widyanto, permakultur dapat menjadikan petani sebagai suatu profesi yang mensejahterakan. Pada akhirnya ini dapat membuat generasi muda lebih berminat menjadi petani.
Sebagai upaya mendorong generasi muda lebih berminat berprofesi petani, Paiton Energy telah secara berkesinambungan mendukung pengembangan pertanian organik salah satunya melalui dukungan ke Kelompok Tani Cempiring Paiton yang dipimpin oleh Rachmad Yogi (petani milenial kelahiran Probolinggo).
Yogi pernah mengikuti magang budidaya holtikultura di Jepang pada 2012. Selepas magang, Yogi gigih mengembangkan budidaya holtikultura dan membentuk Kelompok Petani Cempiring.
Dukungan PT Paiton Energy – POMI menjadi salah satu bagian penting dari pengembangan Kelompok Tani Cempiring menjadi Pusat Pelatihan Pertanian di Perdesaan Swadaya (P4S) - Yoganik yang dipercaya oleh Kementrian Pertanian untuk membina pemuda Indonesia sebelum mereka berangkat magang budidaya hortikultura ke Jepang. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |