Peristiwa Daerah

Bulog Bondowoso Ungkap Alasan Serapan Gabah Petani Masih Rendah

Kamis, 01 Mei 2025 - 11:23 | 7.04k
Panen raya serentak Pemerintah Kabupaten Bondowoso bersama di 14 Provinsi (FOTO: Prokopim Bondowoso)
Panen raya serentak Pemerintah Kabupaten Bondowoso bersama di 14 Provinsi (FOTO: Prokopim Bondowoso)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Petani di Kabupaten Bondowoso Jawa Timur, mengeluhkan sulit menjual gabah kering ke Bulog. Padahal berdasarkan Inpres nomor 6 tahun 2025 Bulog diminta membeli gabah petani. 

Sementara di dalam Inpres itu ditetapkan HPP GKP sebesar Rp 6.500 per kilogram, berlaku untuk semua jenis gabah. 

Advertisement

Bulog Bondowoso baru bisa melakukan penyerapan gabah kering dan beras petani hingga akhir April 2025 sekitar 10 ribu ton atau sekitar 45 persen. 

Sementara target penyerapan Bulog Bondowoso yakni 25 ribu ton setara beras dan gabah kering sawah. 

Kepala Cabang Bulog Bondowoso, Hesty Retno Kusumastuti, penyerapan gabah kering sawah, butuh mesin pengering dan lantai jemur. 

Namun di satu sisi kata dia, kapasitas mesin pengeringan mitra penggilingan Bulog sangat terbatas. 

Hal itu juga ditambah kondisi beberapa bulan kemarin intesitas hujan di Bondowoso masih tinggi. Akibatnya penyerapan di bulan Maret terbilang rendah.

Menurutnya, di Bulan April penyerapan sudah mulai tinggi. Tercatat sertiap mitra penggilingan mencapai 15 ton. Sehingga hingga april serapan mencapai 10 ribu ton. 

"Programnya berlanjut, tak hanya berhenti bulan April. Lanjut bulan Mei. Kita meyakini serapan bisa dioptimalkan," kata dia.

Hesty optimistis terget bica tercapai di bulan Mei ini. Sebab berdasarkan penghitungan kata dia, diperkirakan ada 64 ribu ton gabah kering sawah petani yang akan panen. 

Menurutnya, ketersediaan mesin pengering sudah ada titik terang. Sebab kata dia, Bulog kantor pusat direncanakan akan memberilan bantuan mesin pengeringan di Bondowoso dan Situbondo masing-masing satu.

"Ada rencana dari pemerintah pusat juga melakukan pembangunan Solar Dryer Dome, seperti alat pengeringan dengan kapsitas 80 ton," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (30/4/2025). 

Informasi disampaikan, jumlah mitra penggilingan Bulog saat ini yakni 11 mitra maklon dan 26 mitra skala besar. 

Sementara itu, Komandan Kodim 0822 Letkol Arh Acmat Yani, mengatakan, Solar Dryer Dome yang akan diterima Bondowoso berukuran 4x10x2,75 meter.

Kapasitas kerjanya dikerjakan 10 orang, dalam waktu 3 jam, dan daya tampung mencapai 80 ton per hari. 

Pemberian bantuan ini, kata Dandim Achmat Yani, luas tambah tanam Bondowoso diperingkat satu di Jawa Timur yakni 12 ribu hektar. 

"Makanya coba ngajukan ke atas, dapat prioritas utama pembangunan Solar Dryee Doom," paparnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES