GKK Social Club Tunjukkan Empati dan Simpati bagi Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan

TIMESINDONESIA, MALANG – Tragedi Stadion Kanjuruhan sudah hampir satu bulan berlalu, namun insiden itu masih tetap menyisakan luka kelam bagi masyarakat, khususnya suporter Arema. Apalagi, sudah ada 134 orang Aremania meregang nyawa dalam tragedi tersebut.
Berbagai dukungan materil dan inmateril pun terus berdatangan terhadap korban tragedi Kanjuruhan. Termasuk, empati dan simpati juga ditunjukkan berbagai komunitas dibelahan Indonesia.
Advertisement
Tak terkecuali yang dilakukan oleh GKK Social Club. Lewat kegiatan 'Charity for Tragedi Kanjuruhan', mereka mendatangi tiga korban tragedi Kanjuruhan yang ada di wilayah Kota Malang. Ketiga korban tersebut di antaranya adalah Cahayu Nur Dewata, Satria Bagus dan Alfiansyah.
Saat mendatangi rumah Cahayu Nur Dewata, di Jalan Pulau Galang, Sukun, Kota Malang, GKK Social Club melihat bagaimana kondisi dari korban yang kian hari kian pulih.
Meski, mata Cahayu masih memerah, ia mengatakan bahwa kini kondisinya sudah mulai membaik sejak terjadinya tragedi Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022) lalu.
"Makin lama makin membaik. Mata sudah lebih baik daripada kemarin. Ini sudah kelihatan ada putihnya," ujar Cahayu saat didampingi oleh Ibu dan Kakaknya, Sabtu (22/10/2022).
Cahayu yang kini menginjak usia 16 tahun, sempat mengalami pendarahan otak yang diakibatkan oleh injakan dan desakkan saat berusaha keluar dari tribun Stadion Kanjuruhan. Matanya, disebabkan oleh tembakan gas air mata yang kala itu asapnya mengepung Cahayu saat masih berada di tribun penonton.
Ia juga sempat mengalami koma beberapa hari saat dirawat di RSUD Kanjuruhan, Kabupaten Malang. "Ingatan pun masih samar. Kadang dibantu mama sama kakak untuk bisa sedikit mengingat memori-memori lalu," ungkapnya.
Sementara, Humas GKK Social Club, Rahajeng Pramesi menyebutkan bahwa apa yang dilakukan bukan soal hitungan besar yang diberikan. Akan tetapi, lebih kepada empati dan simpati terhadap para korban tragedi Kanjuruhan.
"Jangan dihitung besarnya, tapi semoga bantuan yang kami berikan ini bisa membantu meringankan beban dari korban," ujar Rahajeng.
Dengan ini, Rahajeng pun berharap kepada para korban agar bisa segera pulih dan bisa beraktivitas normal seperti sedia kala. "Kita doakan bersama agar para korban bisa segera bangkit untuk menjalani hidup kembali," tandasnya.
Sebagai informasi, GKK merupakan singkatan dari Gerakan Keluarga Kalimantan Barat yang diinisiasi oleh Ny Bong Miau Lan.
Berdiri sejak 2015, melalui prinsip beramal baik, GKK Club kerap kali melakukan aksi sosial dalam hal pemberian santunan kepada anak yatim, bantuan seragam untuk anak sekolah yang tak mampu hingga memberangkatkan umrah. Dan kepedulian itu kini menyentuh korban tragedi Stadion Kanjuruhan. (*)
KONTAK BANTUAN
Seburuk apapun masalah dan kondisi yang dialami oleh para korban dan keluarga korban Tragedi Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022, tindakan emosional, berpikir negatif dan bahkan melakukan tindakan kriminal, bukanlah solusi yang baik. Jika para korban dan keluarga korban mengalami masa sulit, stres, trauma atau hampa dalam hidup seperti depresi, atau jika Anda memiliki keluarga atau kenalan yang mengalami kesulitan tersebut, segera hubungi hotline Pusat Layanan Psikososial bagi Korban dan Keluarga Korban Terdampak Tragedi Stadion Kanjuruhan dengan menghubungi: (0812 3257 5796). Tim Trauma Healing akan mendampingi Anda.
Layanan Trauma Healing ini menjadi pilihan Anda dan bisa meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan langsung bisa datang ke Posko yang sudah ada dan sudah disiapkan oleh tim yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Malang dan bekerja sama dengan banyak pihak. Atau bisa datang ke kantor TIMES Indonesia di TIMES SQUARE IJEN, Jl Besar Ijen No 90-92 Oro-Oro Dowo, Kecamatan Klojen, Kota Malang, atau bisa klik link website ini: timesindonesia.co.id
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |