Menilik Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Jangan Sampai Terlewatkan

TIMESINDONESIA, PACITAN – Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu dari Asyhurul Haram, yakni bulan-bulan yang dimuliakan Allah SWT. Banyak amalan shalih yang dianjurkan di dalamnya, termasuk ibadah haji yang dilakukan pada bulan ini. Di antara amalan yang dianjurkan adalah melaksanakan puasa Tarwiyah dan puasa Arafah.
Puasa Tarwiyah adalah puasa sunnah yang dilakukan sebelum puasa Arafah, yaitu pada tanggal 8 Dzulhijjah. Syaikh Zainuddin Al Malibari dalam kitab Fath Al-Muin menjelaskan:
Advertisement
يتأكد صوم الثمانية قبله للخبر الصحيح فيها المقتضى لأفضلية شعرها على عشر رمضان
"Dianjurkan berpuasa pada tanggal 8 Dzulhijjah sebelum puasa Arafah, berdasarkan hadits shahih yang menunjukkan bahwa 10 hari pertama bulan Dzulhijjah lebih afdhal daripada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan," jelasnya.
Syaikh Zainuddin mengutip hadits yang sahih dari Sayid Abu Bakar Muhammad Syatha Addimyati dalam Kitab I'anatut Tholibin, juz 2, halaman 266, cetakan Darul Fikri:
أي الثمانية أي صومها مع صوم يوم عرفة وذلك لخبر هو أنه صلى الله عليه وسلم قال
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبّ إِلَى اللَّهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
"Dianjurkan berpuasa pada hari Tarwiyah bersama puasa hari Arafah. Hal ini karena Nabi Muhammad SAW bersabda, 'Tidak ada hari-hari yang Allah SWT sukai untuk beribadah selain dari sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat di dalamnya setara dengan shalat malam Lailatul Qadar.'"
Keutamaan Puasa Tarwiyah
Dalam Kitab Jami' Asshaghir, juz 2, dijelaskan bahwa keutamaan puasa sunnah Tarwiyah dapat menghapus dosa satu tahun:
صوم يوم التروية كفارة سنة وصوم يوم عرفة كفارة سنتين
"Puasa hari Tarwiyah dapat menghapus dosa setahun. Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun," sebagaimana hadits yang diriwayatkan Abu Syaikh Al-Ishfahani dan Ibnu Hajar.
Meskipun hadits ini dianggap dhaif, para ulama memperbolehkan mengamalkan hadits dhaif dalam rangka Fadailul Amal, terutama karena hadits ini tidak berkaitan dengan masalah akidah dan hukum.
Pelaksanaan Puasa Arafah
Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, di mana orang-orang yang berhaji sedang melaksanakan wukuf di Arafah. Puasa ini dianjurkan bagi orang yang tidak melakukan ibadah haji. Dalam kitab Fath Al-Muin dijelaskan:
ويسن متأكدا صوم يوم عرفة لغير حاج لانه يكفر السنة التي هو فيها والتي بعدها كما في خبر مسلم
"Sunnah muakad berpuasa pada hari Arafah bagi orang yang tidak melaksanakan ibadah haji, karena bisa menghapus dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang sebagaimana disebut dalam hadits Muslim."
Keutamaan Puasa Arafah
Keutamaan puasa Arafah dapat menghapus dosa selama satu tahun lalu, seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Namun, penghapusan dosa ini khusus untuk dosa kecil. Sayyid Abu Bakar Syatha dalam kitabnya menerangkan:
والمفكر الصغائر التي تتعلق بحق الأدمي إذ الكبائر لا يكفرها إلا التوبة الصحيحة وحقوق الأدمي متوقفة على رضاه فإن لم تكن له صغائر زيد في حسناته
"Dosa yang dihapus adalah dosa kecil yang tidak berkaitan dengan hak sesama manusia, sebab dosa besar hanya bisa dihapus dengan taubat nasuha, sedangkan hak sesama manusia tergantung pada keridhaannya. Jika tidak punya dosa kecil, maka kebajikan-kebajikannya akan ditambah."
Hal ini sejalan dengan pendapat Imam Nawawi dalam Kitab Syarh Muslim. Berbeda dengan Imam Qulyubi dalam Kitab Hasyiyah Al-Mahalli, yang menyatakan bahwa Ibnu Mundzir juga meratakan penghapusan dosa besar, dan Imam Ramli cenderung pada pendapat ini.
Memanfaatkan Momentum Dzulhijjah
Melaksanakan puasa Tarwiyah dan Arafah menjadi salah satu cara untuk meraih keutamaan dan keberkahan di bulan Dzulhijjah. Selain itu, berbagai amalan lain seperti shalat, membaca Al-Qur'an, berdzikir, dan bersedekah juga sangat dianjurkan selama sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.
Dengan memperbanyak ibadah pada hari-hari istimewa ini, seorang Muslim dapat meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT. Amalan-amalan tersebut tidak hanya membawa pahala yang berlipat ganda, tetapi juga mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Mengikuti Sunnah Nabi
Selain keutamaan dan pahala yang besar, mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW juga merupakan salah satu bentuk ketaatan yang sangat dianjurkan. Nabi Muhammad SAW senantiasa memberikan contoh terbaik dalam menjalani kehidupan, termasuk dalam hal ibadah dan amalan di bulan Dzulhijjah.
Melalui puasa Tarwiyah dan Arafah, seorang Muslim dapat meneladani kesungguhan dan ketekunan Rasulullah SAW dalam beribadah. Hal ini juga menjadi bentuk manifestasi cinta kepada Nabi Muhammad SAW dengan mengikuti apa yang beliau ajarkan.
Dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan tantangan dan cobaan, setiap Muslim dituntut untuk senantiasa mencari cara mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Puasa Tarwiyah dan Arafah menjadi salah satu kesempatan emas yang sayang untuk dilewatkan. Dengan niat yang ikhlas dan tekad yang kuat, setiap Muslim dapat meraih keberkahan dan ampunan dari Allah SWT melalui amalan sunnah ini.
Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan momentum Dzulhijjah ini dengan sebaik-baiknya. Selain melaksanakan puasa Tarwiyah dan Arafah, perbanyaklah amalan shalih lainnya sebagai bentuk rasa syukur dan ketaatan kepada Allah SWT. Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadah kita dan menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang bertakwa. Aamiin. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |