Peristiwa Daerah Mozaik Ramadan 2025

Malam 27 Ramadan, Suara ‘Bibibi Lek’ Menggema di Sudut Kota Probolinggo

Kamis, 27 Maret 2025 - 07:32 | 44.40k
Puluhan anak antri mendapatkan makanan dan uang dalam tradisi bibibi di Kelurahan Wiroborang Kota Probolinggo. (Foto; Sri Hartini/TIMES Indonesia)
Puluhan anak antri mendapatkan makanan dan uang dalam tradisi bibibi di Kelurahan Wiroborang Kota Probolinggo. (Foto; Sri Hartini/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Ramadan tak hanya tentang puasa dan ibadah, tapi juga tradisi yang mengakar kuat di tengah masyarakat. Salah satu tradisi unik yang masih lestari hingga kini adalah Tradisi Bibibi di RT 03 RW 02 Kelurahan Wiroborang, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur.

Tradisi ini digelar setiap malam ke-27 Ramadan dan menjadi pertanda bahwa Lebaran tinggal menghitung hari.

Advertisement

Puluhan anak-anak berkeliling rumah warga sambil mengucapkan, “Bi bi bi lek,” sebagai kode khas untuk meminta sedekah atau hadiah kecil atas keberhasilan mereka berpuasa selama sebulan penuh.

Ketua RT setempat, Sulis Setyorini, menyampaikan, tradisi Bibibi sudah ada sejak zaman nenek moyangnya.

“Bibibi ini sebuah tradisi yang sudah ada sejak dulu zaman kakek, nenek, dan buyut saya. Bahkan sebelum saya lahir, tradisi ini sudah ada,” katanya, Rabu (26/3/2025).

Dari Nasi Bungkus ke Snack dan Uang Receh

Pada zaman dulu, hadiah yang diberikan bukanlah uang atau makanan ringan seperti sekarang. Anak-anak membawa tempeh atau nampan dari anyaman bambu untuk menampung sedekah berupa nasi, ketan, tahu, atau tempe yang dibungkus daun pisang.

tradisi-bibibi-a.jpgKeceriaan anak - anak terpancar saat mengikuti tradisi Bibibi. (Foto: Sri Hartini/TIMES Indonesia)

“Zaman saya dulu, anak-anak membawa tempeh atau nampan dari anyaman bambu hanya untuk mendapatkan sebungkus nasi ataupun ketan yang dibungkus daun pisang,” jelas Sulis mengenang.

Kini, bentuk sedekah telah berubah mengikuti zaman. Warga membagikan snack dan uang dua ribuan kepada anak-anak yang datang.

Keceriaan Anak-Anak dan Semangat Kebersamaan

Meski sederhana, kebahagiaan anak-anak tetap terpancar. Seperti yang diungkapkan Tata, salah satu peserta tradisi ini.

“Ah… capek, tapi senang dapat hadiah banyak. Ada snack dan juga uang. Uangnya baru,” kata Tata sambil tersenyum lebar.

Tradisi Bibibi tidak hanya menyemarakkan Ramadan, tetapi juga mengajarkan nilai kebersamaan, kepedulian, dan sedekah sejak dini. Warga pun selalu kompak menyiapkan sedekahnya setiap malam 27 Ramadan.

“Dulu ibu saya bilang, jangan sampai tradisi ini hilang. Harus dilestarikan sampai kapan pun,” ujar Sulis penuh haru.

Dengan semangat kebersamaan dan nilai luhur yang terkandung di dalamnya, Tradisi Bibibi menjadi warisan budaya lokal yang patut dijaga dan dikenalkan lebih luas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES