Pemkab Sleman Pastikan Keamanan BBM, LPG, dan Beras Jelang Idul Fitri 2025

TIMESINDONESIA, SLEMAN – Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Sleman memastikan ketersediaan serta kualitas bahan bakar minyak (BBM), liquefied petroleum gas (LPG), dan beras menjelang Idul Fitri 1446 H. Oleh karena itu, Pemkab Sleman menggelar pengawasan di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPBE), serta Gudang Bulog guna menjamin kelancaran distribusi.
Untuk memastikan pasokan kebutuhan masyarakat tersebut, Sekretaris Daerah Sleman, Susmiarto, memimpin langsung pengawasan pada Kamis (6/3/2025). Ikut mendampingi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sleman dan TPID Provinsi DIY. Salah satu lokasi yang diawasi adalah SPBU 44.555.04 di Jalan Magelang Km 15, Sleman, untuk memastikan alat ukur BBM berfungsi dengan akurat.
Advertisement
Selain BBM, pengawasan juga dilakukan di SPBE PT. Jatirata Mitra Mulya di Jalan Magelang Km 15,2, Sleman. Pemerintah menilai alur distribusi LPG dari Pertamina ke SPBE berjalan normal, dengan proses pengemasan dan distribusi ke masyarakat dilakukan sesuai standar keamanan.
“Kami memastikan stok LPG cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri 2025,” ujar Susmiarto di sela-sela pemantauan.
Menurutnya, sepanjang tahun 2025 ini Pemkab Sleman mendapat alokasi 15.891.667 tabung LPG. Rinciannya, sebanyak 1.227.000 tabung dialokasikan khusus pada Maret 2025. Pemerintah juga melakukan pengecekan kualitas tabung LPG untuk memastikan keamanan sebelum didistribusikan ke masyarakat.
Sedangkan untuk sektor BBM, Pemkab Sleman mengawasi 10 SPBU yang berada di jalur strategis mudik, termasuk jalur Yogyakarta-Magelang, Yogyakarta-Wates, dan Yogyakarta-Klaten. Pemerintah ingin memastikan ketersediaan BBM dan ketepatan takaran yang dijual kepada masyarakat, terutama dalam menghadapi lonjakan konsumsi saat arus mudik Idul Fitri.
“Kami ingin memastikan masyarakat mendapatkan BBM berkualitas dengan takaran yang sesuai standar. Pengawasan ini akan terus kami lakukan demi melindungi hak konsumen,” tegas Susmiarto.
Selain itu, Pemkab Sleman juga memastikan ketersediaan beras bersama Perum Bulog Kanwil Yogyakarta. Berdasarkan data, stok beras di Bulog Yogyakarta mencapai 19.500 ton, dengan 11.500 ton tersimpan di Gudang Bulog Purwomartani, Kalasan, Sleman.
Suudi Mut’im, Manager Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Kanwil Yogyakarta, menyebutkan bahwa distribusi beras melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) telah dimulai sejak 3 Maret 2025 dengan kuota 11.500 ton untuk wilayah Yogyakarta.
“Harga beras di Bulog Rp11.000 per kilogram, sementara untuk operasi pasar melalui Pos Indonesia sebesar Rp12.000 per kilogram. Harga di luar skema tersebut mengikuti Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp14.500 per kilogram,” jelas Suudi Mut’im.
Dengan ketersediaan stok yang mencukupi, Pemkab Sleman memastikan kebutuhan pangan masyarakat selama Ramadan dan Idul Fitri dapat terpenuhi. Pengawasan ini diharapkan menjaga stabilitas harga serta memberikan rasa aman bagi masyarakat. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |