Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan, Keluarga Korban: Proses Hukum Berlangsung Seperti Drama

TIMESINDONESIA, MALANG – Tepat satu tahun tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober 2022 lalu. Namun sudah setahun pula para keluarga korban tragedi Kanjuruhan dan juga para Aremania harus merasakan marah dan kecewa dengan proses hukum tragedi yang menewaskan 135 orang lebih itu.

Banyak pihak yang menilai bahwa proses hukum yang dijalankan untuk mengadili para pihak yang seharusnya bertanggung jawab atas tragedi ini dinilai tidak sesuai dan bahkan sangat mengecewakan.

Salah satu keluarga korban yang terus vokal untuk untuk mencari keadilan untuk istri dan anaknya yang meninggal dalam kejadian berdarah itu, Devi Anthok mengatakan proses hukum berjalan seperti drama.

"Seperti drama. karena ini pembodohan terhadap masyarakat, laporan model A itu yang sidangnya di Malang tapi malah di Surabaya. Dan hanya saja yang jadi perwakilan keluarga Korban yang ikut sidang," ucapnya.

Dia pun berharap atas laporan model B yang saat ini masih berjalan bisa dilakukan secara transparan dan adil. Sehingga pada korban bisa mendapatkan keadilan dan keluarga korban bisa ikhlas dan lega.

"Lha ini kan merupakan pembodohan media tidak boleh meliput. Dan kalau laporan model B kami inginnya diliput oleh media dan dibuka secara transparan," kata dia.

Pihaknya pun menegaskan bahwa keluarga korban dan Aremania tidak akan melupakan kejadian ini, hingga para pihak yang harus bertanggung jawab mendapatkan pengadilan yang setimpal dengan perbuatan yang telah mereka lakukan. (*)

Advertisement

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.