Remaja Amerika Dibunuh Tentara Israel, Trump Diam Saja

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Seorang remaja Amerika Serikat, Amer Rabee, 14, dibantai tentara Israel dengan sadis, tetapi Donald Trump dengan pemerintahannya hanya diam saja.

Keluarga Amer Rabee marah, dan bersikeras, bahwa Amer Rabee beserta keluarga besarnya tidak memiliki kecenderungan kekerasan maupun afiliasi politik.

Advertisement

Amer Rabee diberondong peluru tajam hingga tewas seketika.

"Kami memiliki seorang warga negara AS, seorang anak, yang dibunuh dengan kejam," kata Yaser Alkam, kepala kotamadya Turmus Ayya.

"Mengapa kami tidak diperlakukan sama seperti warga Amerika lainnya?”

Amer Rabee dibunuh oleh tentara Israel di Tepi Barat, saat remaja ini memetik kacang almond bersama dua temannya di desa Turmus Ayya, Tepi Barat.

Namun tentara Israel melihat ketiganya sebagai teroris, yang dianggap membahayakan warga sipil dengan melempari batu  ke mobil.

Tentara  Israel kemudian menghujani peluru kepada para remaja itu selama beberapa menit. 
"Berikutnya kami berhasil membunuh "satu teroris dan mengenai dua teroris lainnya," kata Pasukan Pertahanan Israel.

Kini, desa Turmus Ayya yang dihuni sejumlah besar warga negara AS.  berduka atas kehilangan salah satu anaknya, dan keluarganya bersikeras tidak memiliki kecenderungan kekerasan maupun afiliasi politik.

"Presiden kita belum memberi penjelasan mengenai hal ini," tambah keluarganya.

Ayah Amer, Mohammed Rabee, 48, menggambarkan Amer adalah anak bungsu dari lima bersaudara yang sangat cerdas. 

Mohammad Rabee mengatakan, Amer tidak punya masalah dengan siapa pun di Tepi Barat , tempat keluarganya pindah pada tahun 2013.

Dia menambahkan, bahwa Amer Rabee punya banyak teman di AS yang tetap berhubungan dengannya lewat telepon dan konsol gimnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.