Jelang PKKBM Universitas Brawijaya, Jalan Veteran Dipenuhi Lapak Perlengkapan Ospek

TIMESINDONESIA, MALANG – Pengenalan Kehidupan Kampus Mahawasiswa Baru (PKKMB) Universitas Brawijaya (UB) Malang 2024 segera dimulai. Kegiatan tersebut mulai dilaksanankan Senin, 12 Agustus 2024. Momen ini dimanfaatkan oleh pedagang musiman yang menjual kebutuhan masa pengenalan kampus atau yang biasa disebut ospek (Orientasi Studi dan Perkenalan Kampus) di trotoar Jalan Veteran, Kota Malang.
Berbagai kebutuhan mahasiswa mulai dari kemeja, rok, bendera, sepatu, sabuk, lanyard dan masih banyak yang lainnya disediakan oleh para pedagang.
Advertisement
Ini tahun ketiga bagi Indra berjualan kebutuhan ospek maba di Jalan Veteran. Ospek mahasiswa baru ini membuka mata Indra sebagai lahan untuk mencari cuan meskipun musiman.
“Ini usaha sampingan aja soalnya ini jualannya musiman, cuma beberapa hari aja,” ungkapnya saat ditemui TIMES Indonesia, Jumat (9/8/2024).
Indra mengatakan tidak mematok harga yang mahal, semuanya di harga rata-rata dan bervariasi mulai dari Rp90 ribu untuk kemeja hingga Rp120 ribu untuk rok.
Eka, seorang penjual lain di Jalan Veteran mengatakan sudah 2 hari yang lalu menggelar lapak dagangan. Baginya, ini bukan tahun tahun pertama. Tahun lalu, ia juga meraup untung lewat membuka lapak di Jalan Veteran dengan menjual hal yang sama.
Deretan lapak penjual perlengkapan PKKMB Universitas Brawijaya dan bendera Palestina disekitar trotoar jalan Veteran Malang, Jumat (9/8/2024). (FOTO: M. Tsabit Taqy Izdihari/TIMES Indonesia)
“Saya sudah dua hari yang lalu berjualan kebutuhan ospek ini dan tahun lalu saya juga jualan yang sama” ucap Eka yang mengaku penjualan selama dua hari ini masih sepi.
Perempuan yang dibantu keponakannya berjualan ini juga merambah ke dunia digital dengan membuka toko online yang menjual berbagai kebutuhan ospek. Dengan adanya platform daring ini, Eka berharap dapat menjangkau lebih banyak pelanggan, terutama dari kalangan mahasiswa yang membutuhkan perlengkapan ospek.
Tahun ini, Eka mencatat ada meningkatnya jumlah pedagang yang menjual bendera Palestina. Fenomena ini tidak lepas dari konflik Israel-Palestina yang semakin intens dalam beberapa bulan terakhir. Menurut Eka, perubahan ini cukup signifikan mengingat tahun lalu, tren yang mendominasi adalah penjualan pom-pom warna-warni yang biasa digunakan oleh para cheerleader.
“Untuk tahun kemarin tidak ada (orang yang berjualan bendera Palestina), ini baru semua. Kalau tahun kemarinkan pom-pom dari tali rafia yang disisr sampai lembut yang biasanya dipakai cheerleader itu yang rame” ucapnya.
Banyak mahasiswa baru yang melakukan transaksi dengan pedagang. Salah satunya Raihan, mahasiswa asal Solo yang baru masuk di Universitas Brawijaya dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) jurusan Ekonomi Pembangunan, ia baru membeli kebutuhan untuk ospek yaitu bendera seharga Rp15 ribu. Ia juga merasa terbantu dengan adanya penjual karena tak perlu repot mencari kebutuhan ospek dari satu toko ke toko lain. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |