Peristiwa Nasional Tragedi Stadion Kanjuruhan

Kecewa Sikap Manajemen, Aremania Mulai 'Unfollow' Akun Medsos Arema FC

Jumat, 02 Desember 2022 - 16:39 | 38.93k
Aremania saat membentangkan spanduk sindiran kepada pihak manajemen Arema FC dan PSSI. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Aremania saat membentangkan spanduk sindiran kepada pihak manajemen Arema FC dan PSSI. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
FOKUS

Tragedi Stadion Kanjuruhan

TIMESINDONESIA, MALANGAremania terus melakukan gerakan usut tuntas atas Tragedi Kanjuruhan demi meraih keadilan. Selain kecewa dengan mandegnya proses hukum, mereka juga kecewa atas sikap manajemen Arema FC yang dinilai tidak peduli terhadap upaya Aremania mencari keadilan bagi ratusan korban tragedi kemanusiaan tersebut.

Kekecewaan tersebut mereka tuangkan melalui aksi 'Unfollow' atau berhenti mengikuti media sosial resmi Arema FC, salah satunya akun Twitter @AremafcOfficial.

Pantauan TIMES Indonesia, akun twitter milik Arema FC per Kamis (1/12/2022) masih memiliki pengikut atau follower 1.364.192 akun. Kemudian, per Jumat (2/12/2022) sejak pukul 14.55 WIB pengikut akun twitter Arema FC berkurang menjadi 1.363.630 follower.

Tak hanya twitter, Arema FC tentu juga memiliki akun media sosial lain, seperti Instagram yang saat ini masih memiliki pengikut 1,7 juta akun.

Udin, salah satu Aremania mengaku setuju dengan aksi unfollow tersebut. Ia berharap gerakan ini bisa mencoba membangunkan kesadaran manajemen Arema FC atas hal yang diperjuangkan selama ini oleh ribuan Aremania bagi 135 korban meninggal dan 600 lebih korban luka-luka akibat Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022.

"Saya sangat setuju (atas gerakan Unfollow akun Arema FC). Soalnya sejak kejadian sampai sekarang dari manajemen dan petinggi lain seolah menutup mata, hati dan telinga mereka. Sampai sekarang belum ada tindak lanjut terutama bantuan hukum untuk mendampingi dan mensupport teman-teman Aremania untuk mengusut tragedi ini," kata Udin, Jumat (2/12/2022).

Ia mengungkapkan, Aremania sampai saat ini masih terus menuntut keadilan bagi korban Tragedi Kanjuruhan. Mulai dari aksi turun ke jalan, mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo hingga menempuh jalur hukum.

"Kami hargai manajemen yang sudah membantu untuk pemberian santunan. Tapi yang kita butuhkan bukan hanya itu, karena sebesar apapun santunan tidak akan bisa menghidupkan 135 saudara kami yang nyawanya direnggut saat menonton Arema," ujarnya. (*)

Di sisi lain, Udin beranggapan manajemen Arema FC cenderung abai dengan upaya suporter menuntut keadilan. Apalagi, tim Arema FC bahkan sudah kembali memulai latihan untuk bersiap mengikuti lanjutan kompetisi liga 1.

"Harapan kami dari manajemen dan pihak terkait marilah bersama-sama kita kawal kasus ini sampai tuntas. Mengawal dengan sungguh-sungguh, dari bantuan hukum hingga lainnya. Insyallah kalau memang manajemen mau turun, termasuk di jalur hukum, Aremania akan kembali," tuturnya.

Udin juga beranggapan manajemen Arema FC terkesan lepas tangan dengan persoalan hukum yang sedang diperjuangkan Aremania.

Oleh karenanya, kata Udin, langkah berhenti mengikuti atau unfollow medsos ini merupakan bentuk kekecewaan Aremania kepada Arema FC.

"Kalau sekarang dari manajemen tak satu pun keluar. Kami sangat sangat menyesalkan dan kecewa. Dalam situasi ini, tim yang sejak dulu kita bangga-banggakan dan kita bela, seolah lepas tangan saat yang membela menjadi korban," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES